Ustadz Juhri Maafkan Pelaku Penganiayaan: Ditampar Tak Ada Bekasnya

Minggu, 09 Mei 2021 | 19:20 WIB
Ustadz Juhri Maafkan Pelaku Penganiayaan: Ditampar Tak Ada Bekasnya
Detik-detik imam masjid ditampar saat memimpin salat subuh berjemaah di Pekanbaru, Riau, terekam kamera CCTV
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juhri Ashari Hasibuan, Ustadz yang menjadi korban penganiayaan saat memimpin salat subuh di Masjid Baitul Arsy mengaku sudah ikhlas dan telah memaafkan pelakunya, Deni Ariawan.

“Kami ikhlas, tidak apa-apa, lagian ditampar pun tidak ada bekas,” kata Juhri seperti dikutip Riauonline.com--jaringan Suara.com, Minggu (9/5/2021).

Ia menjelaskan sebetulnya sudah memutuskan untuk berdamai dengan pelaku dan menandatangani perjanjian damai di Polsek Tampan. Namun setelah pulang, sekitar pukul 12 ia ditelpon pihak kepolisian lagi diminta datang ke Polsek Tampan. Ternyata surat yang dibuat dan ditandatangani tersebut banyak banyak diprotes jemaah Baitul Arsy.

“Banyak yang tidak setuju, Ini kan penistaan agama, penganiayaan terhadap umat islam masa cuma surat persetujuan damai,” ujar Juhri.

Baca Juga: Imam Masjid yang Dipukul Saat Pimpin Jemaah Salat, Baru Sebulan Bertugas

Imam Masjid Baitul Arsy Juhri Ashari Hasibuan. [Ist/Digtara]
Imam Masjid Baitul Arsy Juhri Ashari Hasibuan. [Ist/Digtara]

Bahkan ia menyebut pihak kepolisian juga banyak diteror karena terlalu cepat mengambil keputusan damai. Sehingga diputuskan untuk membuat pengajuan ulang untuk kasus ini. 

Juhri mengaku tidak tahu dengan pelaku dan tidak pernah melihat pelaku di sekitar masjid sebelumnya. Selain itu, ia memang baru di masjid tersebut. 

Deni Ariawan, pelaku pemukulan imam masjid di Pekanbaru. [Riau Online]
Deni Ariawan, pelaku pemukulan imam masjid di Pekanbaru. [Riau Online]

“Setahu saya belum pernah, karena saya baru juga di sini. Ramadhan seminggu lah saya pindah ke sini,” jelasnya.

Sontak hal ini membuatnya kaget karena tidak merasa memiliki masalah personal apapun dengan pelaku.

 “Saya kaget. Kenal tidak, langsung menampar,” ungkapnya. 

Baca Juga: Sebelum Tampar Imam Masjid yang Pimpin Salat, Pelaku Teriak Bilang Ini

Terkait dengan kabar pelaku yang merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Juhri mengaku kurang yakin. Ia menyebut perilaku pelaku saat masuk dan menerobos hingga menamparnya justru menunjukkan kehati-hatian.

“Kalau saya yakin empat puluh persen saja, setelah saya telusuri jauh dia seperti berhati-hati, kalau orang gila tidak mungkin berhati-hati. pasti dia terobos,”

Berdasarkan rekaman CCTV ia menyebut pelaku masuk dari pintu kiri. Alih-alih menerobos langsung dari shaf kanan yang ramai pelaku memilih masuk dari kanan dimana shaf sedikit longgar.

Ia menyebut mungkin memang sudah ditakdirkan demikian. Sekitar masjid yang biasanya ada remaja berjaga kosong. Padahal biasanya ada remaja yang yang berjaga berkeliling dua atau tiga orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI