Ribuan Keluarga di Bogor Rasakan Manfaat BST dari Kemensos

Minggu, 09 Mei 2021 | 10:06 WIB
Ribuan Keluarga di Bogor Rasakan Manfaat BST dari Kemensos
Kantor Pos di Bogor. (Dok: Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan warga yang menjadi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) merasakan manfaat program Bantuan Sosial Tunai (BST) yang disalurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Manfaat BST Kemensos ini salah satunya dirasakan oleh Nani Susilawati, warga Cimanggu, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Dia mengaku sangat terbantu dengan program BST Kemensos.

Nani mengaku telah menerima penyaluran dana sebanyak delapan kali. Dengan rincian, empat kali sebesar Rp600 ribu, dan empat kali sebesar Rp300 ribu.

Sebagai orangtua tunggal dan wirausaha, BST meringankan kondisi perekonomian keluarganya di tengah pandemi Covid-19. Sebab, dana BST yang diterimanya dapat menjadi tambahan modal untuk usaha konveksi.

Baca Juga: Pemda Perbaharui Jutaan Data, Kemensos Lanjutkan Bantuan Pangan Non Tunai

Dalam kesempatan tersebut, Nani juga mengaku sangat berterimakasih atas pelayanan yang diberikan oleh Kantor Pos Bogor sebagai penyalur sangat baik sekali.

“Pelayanan sangat baik dan pengambilan tersebut sangat bermanfaat sekali,” ujar Nani.

Hal senada disampaikan oleh Amsori, warga Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Sejauh ini, Amsori telah menerima BST sebanyak lima kali.

Berbeda dengan Nani yang menggunakan dana BST untuk usaha, Amsori memilih menggunakan BST untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya seperti membeli sembako. Sebab, pendapatannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga.

“BST sangat bermanfaat untuk keluarga dengan kondisi saat ini. Saya berharap bantuan ini terus berlanjut," kata Amsori.

Baca Juga: Kemensos: Tiap Penerima Bantuan harus Masuk DKTS dan Sesuai dengan NIK

Sementara itu, Kepala Kantor Pos Bogor, Pupung H mengatakan, hingga Senin, (3/5/2021), pihaknya telah menyalurkan BST tahap 12 dan 13 kepada 121.940 KPM di wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Jumlah tersebut merupakan sebesar 94,75 persen dari total jumlah alokasi 128.694 KPM.

“Penyaluran sampai hari ini kurang lebih sudah tersalur 121.940 KPM atau sekitar 94,75 persen dr total KPM yang disalurkan tahap 12 dan 13,” kata Pupung.

Total BST yang diterima oleh KPM pada tahap 12 dan 13 ini adalah sebesar Rp600 ribu. Kantor Pos, kata Pupung, menyalurkan BST sesuai dengan data yang diterima dari Kemensos.

Pupung mengatakan, pada akhir masa bayar, Kantor Pos akan melakukan pelaporan kepada Kemensos jumlah yang terbayar, sisa pembayaran, dan laporan atas tidak dapat disalurkannya. Setelah tanggal 12 Mei, dana BST yang tidak tersalurkan akan dikembalikan kepada negara.

“Jadi kalau tanggal 12 April, maka selesainya tanggal 12 Mei. Kurang lebih 30 hari, setelah itu datanya akan dikunci dan kemudian tidak dapat dibayarkan kembali. Dan sisanya dikembalikan ke kas negara,” kata Pupung.

Dalam penyalurannya, Pupung menjelaskan, bahwa KPM wajib membawa KTP dan KK asli beserta fotokopinya.

“Kemudian KTP aslinya akan difoto oleh petugas bayar dan dimasukan ke aplikasi. Baru kemudian mereka memperoleh uang Rp600 ribu untuk dua tahap,” kata Pupung.

Pengambilan BST tidak dapat diwakilkan oleh pihak manapun, kecuali anggota keluarga yang berada dalam satu KK dan sudah dewasa. Untuk KPM lansia dan sakit, PT Pos menerapkan strategi komunitas, yakni dengan membuka layanan di kantor kelurahan, kecamatan, di sekolah atau lapangan.

Juru Bayar Kantor Pos Bogor, Taufik Ismail mengatakan, dirinya kerap mengantarkan langsung BST ke rumah KPM. Menurut Taufik, banyak KPM yang lansia sudah tidak bisa mengambil BST ke kantor pos maupun komunitas. Dalam penyaluran, petugas Kantor Pos didampingi pihak kelurahan, RT, maupun RW.

“Banyak yang seperti itu semua. Yang lansia semua kita antar, ada yang bisa cuma duduk atau berbaring. Dia enggak bisa kemana-mana, jadi kita antarkan,” kata Taufik.

Taufik mengaku ikhlas bisa membantu para KPM dengan terjun langsung. Menurutnya, hal tersebut merupakan tanggung jawab sebagai juru bayar untuk memastikan BST tersalurkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI