Pengusiran Warga Palestina, Berujung dengan Bentrokan di Masjid Al Aqsa

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 09 Mei 2021 | 07:46 WIB
Pengusiran Warga Palestina, Berujung dengan Bentrokan di Masjid Al Aqsa
Penyerangan Masjid Al Aqsa, Jumat malam (7/5/2021). [Ahmad Gharabli/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengadilan Israel mengeluarkan keputusan tentang pihak berwenang yang mengusir lusinan warga Palestina dan mengalihkan rumah mereka ke permukiman Yahudi. Kondisi ini memperburuk situasi di Yerusalem selama bulan suci Ramadan.

Puluhan ribu jemaah berkumpul pada Jumat (7/5/2021) untuk sholat jumatan di kompleks masjid Al-Aqsa yang kemudian disantroni sekelompok polisi Israel.

Setelah malam tiba, lelaki Palestina melemparkan kursi, sepatu, dan batu ke arah petugas dan menembakkan granat dan peluru berlapis karet ke arah kerumunan.

Seorang pejabat Al-Aqsa meminta ketenangan melalui pengeras suara masjid.

Baca Juga: Bentrok Polisi dan Jamaah Palestina di Masjid Al Aqsa, Lukai 130 Orang

"Polisi harus segera berhenti menembakkan granat ke arah jamaah, dan para pemuda harus tenang dan diam," ujarnya dilansir lama Guardian, Minggu (9/5/2021).

Malamnya, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan 88 orang dirawat di rumah sakit, dengan luka di mata dan wajah mereka akibat peluru karet dan pecahan granat.

Bentrokan yang lebih kecil terjadi di bagian lain Yerusalem.

Polisi Israel mengatakan, sedikitnya 17 petugas terluka, setengah dari mereka dirawat di rumah sakit, dan seorang juru bicara berjanji untuk menanggapi dengan tangan keras semua gangguan kekerasan.

Tidak jelas apa yang memulai kekerasan. Namun, hampir setiap malam di kota suci dan serangkaian pembunuhan di Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga: MUI Kecam Aksi Penyerangan yang Dilakukan Polisi Israel di Masjid Al-Aqsa

Bulan lalu, kelompok sayap kanan Israel dan polisi Israel berhadapan dengan warga Palestina, yang menyebabkan puluhan luka. Saat itu, militan di Gaza menembakkan roket ke Israel.

Dalam seminggu terakhir, telah terjadi serangkaian pembunuhan di Tepi Barat. Pada hari Minggu, penembakan dengan mobil, yang kemudian dikaitkan oleh otoritas Israel dengan seorang penyerang Palestina, menewaskan seorang Israel berusia 19 tahun.

Dan pada Rabu malam, pasukan Israel membunuh seorang warga Palestina berusia 16 tahun di dekat kota Nablus dalam sebuah insiden yang sedang diselidiki.

Pada hari Jumat, polisi mengatakan pasukan telah menembak dan membunuh dua warga Palestina setelah orang-orang itu melepaskan tembakan ke sebuah pangkalan di Tepi Barat yang diduduki.

Minggu ini, kelompok hak asasi Israel terkemuka, B’Tselem, melaporkan beberapa serangan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina, termasuk membakar ladang di dekat desa Burin, di selatan Nablus.

Pihak Amerika Serikat telah mengeluarkan keprihatinannya, sementara presiden Palestina, Mahmoud Abbas, meminta dewan keamanan PBB untuk mengadakan sesi mendesak.

Iran, musuh bebuyutan Israel, menggambarkan bentrokan itu sebagai serangan terhadap masjid al-Aqsa.

Tercatatkann, lebih dari 205 warga Palestina dan 17 petugas polisi Israel terluka pada malam bentrokan hebat di situs suci Yerusalem, kata petugas medis dan polisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI