Bom Mobil Meledak di Depan Sekolah Afghanistan, 55 Orang Tewas

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 09 Mei 2021 | 07:19 WIB
Bom Mobil Meledak di Depan Sekolah Afghanistan, 55 Orang Tewas
Korban tewas bom mobil di depan sekolah di Kabul Afghanistan. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ledakan yang disebabkan oleh bom mobil dan mortir di luar sekolah di ibu kota Afghanistan, Kabul, Sabtu (8/5/2021) waktu setempat menewaskan sedikitnya 55 orang dan melukai lebih dari 150, yang mayoritas adalah pelajar perempuan, kata para pejabat, dalam serangan yang dituduhkan Presiden Ashraf Ghani pada gerilyawan Taliban.

Dilansir dari lama Nikkei Asia yang mengutip Reuters, seorang pejabat senior keamanan tanpa menyebut nama mengatakan, bahwa sebagian besar korban adalah siswa yang keluar dari sekolah Sayed ul Shuhada, dan banyak yang terluka parah di rumah sakit.

Rekaman di saluran TV ToloNews menunjukkan adegan kacau, dengan buku dan tas sekolah berserakan di jalan berlumuran darah, dan warga bergegas membantu para korban.

"Itu adalah ledakan bom mobil yang terjadi di depan pintu masuk sekolah," kata seorang saksi mata kepada Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Dia mengatakan semua kecuali tujuh atau delapan korban adalah siswi yang akan pulang setelah menyelesaikan studi mereka.

Di sekolah menengah Sayed ul Shuhada, anak perempuan dan laki-laki belajar dalam tiga shift, yang kedua untuk siswa perempuan, kata Najiba Arian, juru bicara Kementerian Pendidikan. Yang terluka kebanyakan adalah mahasiswi, katanya.

Juru bicara kementerian dalam negeri, Tariq Arian, mengatakan korban tewas sedikitnya 30 orang dengan 52 luka-luka.

Korban tewas bom mobil di Kabul Afghanistan. (Foto: AFP)
Korban tewas bom mobil di Kabul Afghanistan. (Foto: AFP)

Di rumah sakit terdekat, staf mendorong siswa yang terluka sementara puluhan kerabat yang tertekan mencari putra dan putri mereka, menurut seorang saksi mata.

"Saya tidak tahu di negara mana kami berada ... Kami menginginkan perdamaian dan keamanan," kata seorang kerabat yang berduka dari salah satu korban.

Kabul dalam siaga tinggi sejak Washington mengumumkan rencana bulan lalu untuk menarik semua pasukan AS pada 11 September, dengan para pejabat Afghanistan mengatakan Taliban telah meningkatkan serangan di seluruh negeri setelah pengumuman itu.

Baca Juga: Taliban Serang Pangkalan Militer Afghanistan, 20 Tentara Tewas

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Sabtu itu. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membantah kelompok itu terlibat dan mengutuk insiden itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI