Bentrok Polisi dan Jamaah Palestina di Masjid Al Aqsa, Lukai 130 Orang

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 09 Mei 2021 | 05:29 WIB
Bentrok Polisi dan Jamaah Palestina di Masjid Al Aqsa, Lukai 130 Orang
Polisi Israel menyerang warga Palestina di Masjid Al Aqsa pada Jumat (8/5/2021). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekerasan di situs suci umat Muslim dan Yahudi adalah eskalasi kekerasan berminggu-minggu di Yerusalem yang telah bergema di seluruh wilayah.

Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, 136 orang terluka di kompleks itu dan di tempat lain di Yerusalem, termasuk 83 orang yang dirawat di rumah sakit.

Dikatakan sebagian besar terluka wajah dan matanya oleh peluru berlapis karet dan pecahan peluru dari granat kejut.

Sebagaimana melansir laman Skynews, Minggu (9/5/2021), Israel mengatakan enam petugas polisi terluka.

Baca Juga: MUI Kecam Aksi Penyerangan yang Dilakukan Polisi Israel di Masjid Al-Aqsa

Sebelumnya pada Jumat (7/5/2021), pasukan Israel menembak dan membunuh dua warga Palestina dan melukai sepertiga, setelah orang-orang itu melepaskan tembakan ke pangkalan milik pasukan Polisi Perbatasan paramiliter Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Itu adalah yang terbaru dari serangkaian konfrontasi mematikan dalam beberapa pekan terakhir yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.

Ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir di Yerusalem timur, yang diklaim oleh Israel dan Palestina.

Pada awal bulan suci Ramadhan, Israel memblokir tempat berkumpul yang populer di mana orang-orang Palestina secara tradisional bersosialisasi di akhir puasa sepanjang hari.

Tindakan itu memicu bentrokan dua minggu sebelum Israel mencabut pembatasan.

Baca Juga: Polisi Israel Bentrok dengan Warga Palestina di Masjid Al Aqsa

Namun dalam beberapa hari terakhir, bentrokan kembali terjadi setelah Israel mengancam akan mengusir puluhan warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur.

Pihak Amerika Serikat (AS) mengatakan, pihaknya "sangat prihatin" tentang ketegangan yang meningkat dan meminta semua pihak untuk bekerja untuk menurunkan ketegangan tersebut.

Mereka juga menyatakan keprihatinan tentang ancaman penggusuran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI