Hukum Pakai Doa Qunut saat Sholat Subuh Menurut Para Ulama

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 09 Mei 2021 | 03:50 WIB
Hukum Pakai Doa Qunut saat Sholat Subuh Menurut Para Ulama
Hukum membaca doa qunut - Ilustrasi berdoa, shalat, ibadah. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak umat muslim masih bingung dan belum mengetahui hukum pakai doa qunut saat sholat subuh. Tentu kamu pernah melihat sebagian umat muslim mengamalkan doa qunut saat sholat subuh, sementara sebagian lainnya tidak. Jadi, bagaimana sesungguhnya hukum membaca doa qunut

Qunut berasal dari bahasa Arab yang berarti tunduk, merendahkan diri kepada Allah, dan berdiri saat salat. Saat salat subuh, Qunut dibaca pada saat itidal pada rakaat kedua. Qunut juga dibaca pada rakaat akhir salat witir saat bulan Ramadhan.

Hukum Membaca Doa Qunut

Mazhab Maliki menyebutkan membaca doa qunut saat salat subuh ketika itidal hukumnya sunah. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan hadis Nabi SAW riwayat Abu Hurairah.

Dari Abu Hurairah RA berkata : "Rasulullah SAW apabila Beliau mengangkat kepala dari ruku’ shalat subuh pada rakaat kedua beliau SAW mengangkat kedua tangannya lalu berdoa : Allahummahdinii fiiman Hadait … dan seterusnya" ( HR. Al Hakim dan telah disahihkannya). 

Sementara itu, menurut Mazhab Hanafi dan Hanbali, membaca doa Qunut saat salat subuh sama sekali tidak ada syariatnya. Menurut kedua ulama tersebut, salat subuh tetap sah meski tidak membaca doa qunut.

Mazhab Syafi'i sedikit berbeda dengan Ulama yang lain. Menurutnya Doa Qunut termasuk dalam sunah ab'ad, yakni suatu hukum sunah yang tidak membatalkan salat tetapi dianjurkan menggantinya sujud sahwi.

Kesimpulannya, Mazhab Syafi'i dan Maliki menyebut membaca doa qunut saat salat subuh hukumnya sunah. Sementara, bagi Mazhab Hanbali dan Hanafi tidak mensyariatkan doa qunut saat subuh. 

Bacaan Doa Qunut  

Baca Juga: Doa Qunut Pendek dan Panjang: Bacaan Latin dan Artinya

Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a’thaiit. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalaiit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI