Facebook hingga Twitter Sensor dan Hapus Konten yang Terkait Yerusalem

Minggu, 09 Mei 2021 | 03:05 WIB
Facebook hingga Twitter Sensor dan Hapus Konten yang Terkait Yerusalem
Suasana Masjidil Aqsa atau Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur di tengah wabah corona, Jumat (20/3/2020). (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Facebook dan raksasa media sosial lain dilaporkan menyensor dan menghapus postingan yang terkait ketegangan baru-baru ini di Yerusalem.

"Instagram dan induknya, Facebook, telah menyensor postingan yang terkait dengan Sheikh Jarrah setidaknya selama satu hari terakhir," jelas situs web independen Mondoweiss, disadur dari Anadolu Agency, Sabtu (8/5/2021).

Situs yang dikhususkan memberi informasi tentang perkembangan di Israel, Palestina dan kebijakan luar negeri AS terkait juga mengungkapakan bahwa Instagram membatasi postingan dengan tagar #Jerusalem dalam bahasa Inggris dan Arab.

Sejumlah warganet di Twitter ikut mengkritik raksasa media sosial tersebut karena menyensor konten yang terkait dengan Sheikh Jarrah.

Baca Juga: Tampilan Foto Twitter Kini Tak Lagi Terpotong

"Twitter memerangi konten Palestina yang mengekspos kejahatan menggusur warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah, di Yerusalem," kata NewPress.

NewPress juga mengungkapkan jika akunnya dalam bahasa Inggris telah ditangguhkan oleh "administrasi Twitter."

Pengguna lain, #SaveSheikhJarrah, mengatakan di Twitter bahwa Instagram menghapus "seluruh sorotan postingan tentang apa yang terjadi di Palestina."

Aktivis pemukim dan Wakil Walikota Yerusalem yang diduduki Aryeh King tertangkap kamera memberi tahu Muhammad Abu Hummus, seorang aktivis Palestina dari Yerusalem Timur, bahwa "sayang" dia tidak menembak kepalanya.

Warga Palestina di Yerusalem telah memprotes solidaritas dengan penduduk Sheikh Jarrah dalam beberapa hari terakhir yang menyebabkan bentrokan dengan polisi Israel.

Baca Juga: Akun Masih Diblokir, Donald Trump: Facebook, Twitter, dan Google Memalukan

Protes datang ketika Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur menyetujui keputusan untuk mengusir tujuh keluarga Palestina demi memberi tempat untuk pemukim Israel pada awal 2021.

Jumat malam, jumlah warga Palestina yang terluka meningkat menjadi 205 orang dalam serangan Israel yang terjadi di Masjid Al-Aqsa, Gerbang Kota Tua Damaskus dan lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Polisi Israel dilaporkan membubarkan jemaah di dalam area Haram al-Sharif di Masjid Al-Aqsa, menggunakan granat kejut dan bom gas.

Polisi Israel juga menyerang jemaah Muslim di dalam Masjid Al-Aqsa ketika sedang menunaikan ibadah shalat tarawih.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang Yahudi menyebut daerah itu "Temple Mount," mengklaim itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI