Suara.com - Sebanyak 740 makam di kuburan Jongke mulai dipindahkan untuk memuluskan rencana pembangunan kantor Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Pemindahan makam dimulai 30 April 2021 dan ditargerkan selesai dalam 45 hari.
Dalam laporan Solopos.com, untuk mengangkat setiap kijing, pekerja terlebih dahulu menggali tanah sedalam dua sampai tiga meter.
Proses berikutnya, jenazah yang sudah dalam wujud tulang dimasukkan ke dalam peti dan dibawa ke tempat pemakaman umum yang lain.
Pekerja bernama Bibit (55) mengatakan hanya mampu memindahkan dua makam per hari bersama seorang teman.
Baca Juga: Menag: Umat Islam Jangan Terpancing Isu Pemindahan Makam Nabi
Dia merasa beruntung karena kondisi tanah basah sehingga memudahkan proses penggalian.
"Dalam semua. Batu bata dipasang sampai dalam. Kemarin [Kamis (6/5/2021)] kami harus menggali tiga meter untuk menemukan badan," kata dia.
Salah satu ahli waris bernama Rudi (61) datang ke area permakaman setelah diundang Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Solo. Ada tujuh makam keluarganya yang dipindahkan kemarin.
"Kami minta dipindahkan ke TPU Pracimoloyo. Ini makam lama. Ada yang sejak 1814. Keluarga kami nggak melakukan ziarah," kata dia.
Kepala Seksi Pemakaman Umum Bidang Kawasan Permukiman DPKPP Kota Solo Adji Anggoro menjelaskan, "Itu nanti dipindah ke beberapa tempat, seperti TPU Daksinoloyo sebagai TPU relokasi, Pracimaloyo, Makamhaji, Bonoloyo, dan luar kota. Proses pemindahan badan dan pemakaman kami fasilitasi."
Baca Juga: Arab Bakal Hancur Jika Pindahkan Makam Nabi Muhammad
Kantor Kelurahan Sondakan yang akan dibangun seluas sekitar 2.000 meter persegi.
Pohon beringin di area permakaman tidak akan ditebang, tapi kemungkinan akan dipangkas saat pelaksanaan pembangunan.
Pemerintah Kota Solo menganggarkan sekitar Rp1,2 miliar untuk relokasi Makam Jongke. Lahan tersebut untuk pembangunan Kantor Kelurahan Sondakan yang saat ini dinilai terlalu kecil.