Diduga Balas Dendam, Warga Tumpuk Kotoran Sapi di Ladang Sengketa

Jum'at, 07 Mei 2021 | 15:02 WIB
Diduga Balas Dendam, Warga Tumpuk Kotoran Sapi di Ladang Sengketa
Ilustrasi peternakan. (Pexels/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria dilaporkan oleh tetangganya karena menumpuk kotoran sapi dengan bau menyengat di lahan pribadi yang tengah menjadi sengketa.

Menyadur WDRB Jumat (07/05), pria ini diduga hendak melakukan pembalasan menggunakan kotoran sapi terhadap tetangganya di sebuah kota kecil di Michigan.

Tetangganya yang bernama Wayne Lambarth mengeklaim dinding kotoran sapi sepanjang 250 kaki itu ditumpuk setelah ia terlibat perselisihan jalur properti dengan pemilik pertanian tahun lalu, menurut FOX 2 Detroit.

Pembatas yang tidak biasa itu memisahkan dua lahan di Kota Lodi, sebuah kota sipil yang terletak di dalam Washtenaw County, Mich.

Baca Juga: Diduga akibat Injak Kotoran Sapi, Pemotor Alami Kecelakaan hingga Jatuh

Selain berfungsi sebagai pembatas fisik, Lambarth dan penyewa memberi tahu FOX 2 bahwa dinding kotoran sapi memiliki bau yang menyengat.

Ilustrasi sapi Belgian Blue. (Dok: Shutterstock)
Ilustrasi sapi. (Dok: Shutterstock)

Pria yang membangun tembok, yang identitasnya dirahasiakan, menyangkal struktur organik itu sebagai tembok kotoran. "Itu pagar kompos," katanya kepada FOX 2.

Pengomposan adalah tindakan menambahkan bahan organik ke tanah untuk membantu tanaman tumbuh, yang dapat mencakup sisa makanan atau halaman, menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS.

Kotoran tidak terdaftar sebagai bahan kompos yang ideal di bawah EPA, tapi ahli pertanian yang berpengalaman mengatakan itu adalah hal yang baik untuk dilakukan.

Saran tentang kompos ini juga direkomendasikan oleh banyak ahli, termasuk salah satunya pemandu dari North Dakota State University.

Baca Juga: Kepolisian Malaysia Ungkap Warga Nge-Fly Pakai Jamur dari Kotoran Sapi

FOX 2 melaporkan pejabat dari daerah tersebut tidak bisa melakukan hal yang membantu karena tembok itu berada di atas lahan pribadi.

Tidak jelas apakah dinding kotoran dapat dikaitkan dengan peraturan pertanahan lokal atau negara bagian.

Keluarga Lambarth telah tinggal di daerah tersebut selama lebih dari satu abad dan pertama kali dikembangkan oleh kakeknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI