Suara.com - Sebanyak 23.573 kendaraan diputar balik di hari pertama Operasi Ketupat 2021. Mereka terjaring di beberapa titik pos penyekatan larangan mudik yang didirikan Korp Lalu Lintas (Korlantas) Polri di seluruh Indonesia.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono merincikan dari 23.573 kendaraan, sebanyak 12.267 merupakan mobil pribadi. Kemudian, 2.148 angkutan umum dan 1.768 sepeda motor.
“Penindakan pelanggaran travel gelap sebanyak 75 unit,” kata Argo kepada wartawan, Jumat (7/5/2021).
Argo lantas mengklaim Operasi Ketupat 2021 mampu menekan angka kendaraan yang keluar dari Jakarta. Berdasar data terjadi penurunan angka kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca Juga: Hari Pertama Operasi Ketupat, Polda Lampung Putar Balik Kendaraan
“Di gerbang tol Cikampek Utama hanya 8,732 kendaraan, situasi normal jumlahnya 19.338 kendaraan. Adanya penyekatan turun 53 persen,” ungkapnya.
Di sisi lain, Argo menyebut kendaraan dari Jakarta yang menuju Jawa Barat melalui Gerbang Tol (GT) Kalihurip Utama juga terjadi penurunan sekitar 46 persen. Tercatat hanya ada 10.629 kendaraan yang keluar dari GT tersebut.
"Jika situasi normal bisa mencapai 19.827 kendaraan per hari," katanya.
Penurunan, kata Argo, tidak hanya terjadi pada jumlah kendaraan yang keluar menuju arah Jawa. Melainkan juga ke Sumatera melalui Gerbang Tol Cikupa arah Merak. Berdasar data tercatat hanya ada 12.044 kendaran yang keluar.
“Normalnya 14,853 kendaraan, turun 19 persen,” pungkas Argo.
Baca Juga: Tak Kantongi SIKM, Puluhan Kendaraan di Tangerang Diputar Balik Polisi
381 Pos Penyekatan
Pemerintah resmi melarang mudik lebaran Idul Fitri 2021. Larangan tersebut berlaku sejak 6 hingga 17 Mei.
Menindaklanjuti larangan tersebut, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menggelar Operasi Patuh Jaya 2021. Sebanyak 381 titik pos penyekatan didirikan di seluruh Indonesia.
Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Korlantas Polri Kombes Pol Rudy Antariksawan mengatakan ada penambahan pos penyekatan sebanyak 48 dari jumlah sebelumnya 333.
"Ada penambahan, jadi ada 381," kata Rudy kepada wartawan, Selasa (4/5).
Rudy merincikan pos penyekatan tersebut tersebar hingga ke Palembang, Sumatera Selatan. Setelah sebelumnya hanya meliputi; Lampung, Jawa dan Bali.