Suara.com - Twitter menangguhkan akun yang membagikan postingan dari website mantan presiden AS Donald Trump dengan alasan melanggar aturan dan membantu mantan presiden untuk menghindari larangan dari jejaring sosial.
Menyadur Sky News Jumat (07/05), Twitter mengatakan larangan itu bersifat permanen, terlepas dari kemungkinan Trump mencalonkan diri atau tidak di masa depan.
Akun yang ditangguhkan oleh Twitter termasuk @DJTDesk, @DJTrumpDesk, @DeskofDJT dan @ DeskOfTrump1.
Sebelumnya pada hari Rabu, Facebook juga mengeluarkan larangan dan YouTube mengatakan akan memulihkan saluran mantan presiden ketika 'risiko kekerasan menurun'.
Baca Juga: Akun Masih Diblokir, Donald Trump: Facebook, Twitter, dan Google Memalukan
'Media sosial' Donald Trump sudah resmi diluncurkan pada hari Selasa dan tampilannya tak jauh berbeda dengan blog pada umumnya.
Di web resminya www.donaldjtrump.com, ia menelurkan sebuah laman baru bernama “From the Desk of Donald J Trump”. Laman ini memiliki tampilan serupa blog, dengan fitur 'share' ke Facebook dan Twitter.
Namun tab di situs web baru ini tak memiliki kolom komentar, sehingga tamu yang datang tidak bisa membalas pesan.
Ada sebuah video yang dirilis oleh Donald Trump sebagai peresmian 'media sosial' barunya. Isinya masih terkait dengan klaimnya sebagai korban kecurangan pemilu AS.
Pengunjung juga diundang untuk "mendaftar untuk pemberitahuan", sehingga setiap postingan' Trump dapat dikirim langsung ke kotak masuk mereka. Uniknya, ada pilihan untuk "berbelanja" dan "berkontribusi" yang sangat menonjol.
Baca Juga: Akhirnya, Akun Facebook Donald Trump Tetap Diblokir
Ketika halaman itu diresmikan pada hari Selasa, media sosial langsung heboh mengejeknya sebagai blogger baru. Tapi Jason Miller, penasihat senior Trump berusaha memberikan klarifikasi melalui Twitter .
"Situs web Presiden Trump adalah sumber yang bagus untuk menemukan pernyataan dan sorotan terbaru dari masa jabatan pertamanya di kantor, tetapi ini bukan platform media sosial baru," tulisnya .