Keluarga Ambil Jenazah Pasien Covid-19 dari RS, Bawa Pulang Pakai Mobil

Siswanto Suara.Com
Kamis, 06 Mei 2021 | 18:18 WIB
Keluarga Ambil Jenazah Pasien Covid-19 dari RS, Bawa Pulang Pakai Mobil
Ilustrasi borgol (Unsplash/Bill Oxford)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga mengambil paksa jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari IGD RSUD dr. Harjono, Ponorogo, Jawa Timur, pada Rabu (5/5/2021), dini hari.

Direktur RSUD dr. Harjono, Made Jeren, mengatakan, “Pihak keluarga menolak jenazah dipulasara dengan protokol jenazah Covid-19.”

Selain mengambil paksa jenazah, keluarga membawa jenazah dengan mobil pribadi tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Pasien berasal dari Desa Lembah, Kecamatan Babadan. Pada 27 April, dia pernah berobat ke poli dengan keluhan pada jantung. Saat itu, dokter menyarankan untuk menjalani rawat inap. Sebelum masuk ruang perawatan, dia menjalani rapid test antigen dengan hasil negatif.

Baca Juga: Polisi Dianggap Belum Serius Usut Kasus Pengeroyokan Pesilat Pagar Nusa

Pasien berumur 68 tahun itu dirawat beberapa hari. Pada 1 Mei, dia diizinkan rawat jalan. Pada 4 Mei pagi hari, pasien diantar keluarga untuk kontrol di poli.

“Nah pada malamnya, sekitar pukul 22.30 WIB, pasien itu masuk IGD karena ada keluhan sesak napas,” katanya dalam laporan Beritajatim.

Pasien menjalani rapid test antigen dan hasilnya positif terkonfirmasi Covid-19. Pada pukul 00.30 WIB, pasien meninggal dunia.

“Pihak rumah sakit kemudian menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa pasien yang meninggal positif Covid-19, dan dilakukan pemulasaraan sesuai protokol kesehatan,” katanya.

Tapi keluarga menolak dan memaksa membawa pulang jenazah dengan mobil pribadi.

Baca Juga: Saksi Mata Ungkap Penyebab Awal Pengeroyokan Helmy Hemilton

“Kita hubungi satgas penanganan Covid-19, supaya jenazah jangan dibawa pulang dulu, karena hasil rapid test antigen-nya positif. Jadi harus dengan pemulasaraan jenazah Covid-19,” katanya.

Made Jeren telah melaporkan kejadian tersebut kepada bupati Ponorogo.

“Kami sampaikan peristiwa ini ke bapak Bupati Sugiri, bagaimana baiknya menunggu saran dari beliau,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI