Rayu Warganya Agar Vaksin, Serbia Tawarkan Uang Tunai Ratusan Ribu

Kamis, 06 Mei 2021 | 13:56 WIB
Rayu Warganya Agar Vaksin, Serbia Tawarkan Uang Tunai Ratusan Ribu
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Serbia memiliki cara tersendiri untuk merayu warganya agar bersedia menerima vaksin Covid-19. Negara Balkan ini menawarkan sejumlah uang tunai dalam program 'cash-for-jabs'.

Menyadur France 24 Kamis (06/05) Serbia membayar warganya hingga 3 ribu dinar atau setara Rp 432 ribu untuk tiap orang yang menrima vaksin.

Serbia sudah siap dengan program vaksinasi massalnya dengan membeli jutaan dosis dari perusahaan Barat serta China dan Rusia.

Negara itu juga akan menjadi pusat vaksin regional karena menawarkan kesempatan kepada orang asing untuk diinokulasi.

Baca Juga: Aslan Karatsev Permalukan Novak Djokovic di Semifinal Serbia Open 2021

Namun program cash-for-jabs ini akan dihentikan setelah Serbia memvaksinasi penuh sekitar 1,3 juta dari tujuh juta penduduknya.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

"Semua yang menerima vaksin pada 31 Mei akan mendapatkan 3.000 dinar," kata Presiden Aleksandar Vucic pada media lokal sambil memperkirakan tiga juta orang akan divaksinasi pada akhir bulan.

Vucic mengatakan negara itu ingin memberi penghargaan kepada orang-orang yang menunjukkan tanggung jawab. Bagi pegawai negeri yang tidak menerima vaksin, mereka tak akan mendapat cuti jika tertular virus.

"Saya belum pernah menemukan dalam literatur medis siapa pun yang dibayar untuk vaksinasi Covid-19," kata ahli epidemiologi Serbia Zoran Radovanovic kepada AFP.

"Jadi kami mungkin yang pertama tidak hanya di Eropa, tapi juga di dunia." Namun, dia memperingatkan bahwa merayu vaksinasi dengan uang bisa jadi pedang bermata dua.

Baca Juga: Wasit Liga Serbia Dipenjara Usai Beri 2 Penalti Kontroversial

"Ini akan mendorong beberapa dari mereka yang hidup dalam kemiskinan ekstrim untuk divaksinasi, tetapi itu akan menghasilkan resistensi dengan beberapa yang lain," kata Radovanovic.

"Logikanya begini: jika negara membayar saya untuk melakukan sesuatu yang dikatakannya demi kebaikan saya sendiri, maka ada sesuatu yang mencurigakan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI