Suara.com - Seorang suami tembak istri di sebuah taman, di Prancis. Menyadur France24 Kamis (06/05), wanita ini masih hidup ketika diberondong peluru oleh suaminya, namun nyawanya tak tertolong karena ia dibakar hidup-hidup.
Wanita ini dilaporkan berusia 31 tahun dan memiliki 3 orang anak. Sedangkan suaminya berusia 44 tahun dan ditangkap sekitar setengah jam setelah kejadian.
Serangan itu terjadi siang hari pada hari Selasa di lingkungan elit Merignac dekat bandara Bordeaux. Pasangan ini sudah berpisah dan korban tinggal bersama tiga anaknya yang masing-masing berusia 11 tahun, 7 tahun dan 3 tahun.
Pelaku itu melepaskan beberapa tembakan ke arah wanita itu saat dia melarikan diri di jalan dan mengenai kakinya. Setelah korban pingsan, dia membakarnya, kata polisi.
Baca Juga: Diduga Motif Homofobia, Seorang Paramedis di Latvia Dibakar Hidup-hidup
Dia ditangkap setengah jam setelah pembunuhan di distrik tetangga Pessac dengan beberapa senjata seperti pistol, pistol pelet dan sabuk peluru, kata kantor kejaksaan Bordeaux.
Pria ini langsung dicurigai sebagai pembunuh istrinya dan yang menyalakan api hingga merusak rumahnya. Otoritas lokal langsung memberi layanan konseling bagi para saksi pembunuhan tersebut.
Anak-anak pasangan itu tidak ada di rumah pada saat serangan, kata kantor kejaksaan, menambahkan bahwa mereka menerima konseling trauma.
Isu kekerasan dalam rumah tangga dan pembunuhan memicu protes di Prancis pada 2019. Para pegiat mengeluh bahwa perempuan yang melaporkan pasangan pada polisi kerap ditolak.
Tahun 2019, 146 wanita dibunuh oleh pasangannya, meningkat 21 persen dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Keji! 7 Ekor Anjing di Pacitan Dibakar Hidup-hidup oleh Warga
Setelah protes, pemerintah memperkenalkan penggunaan gelang elektronik untuk memperingatkan para korban ketika penyerang mereka berada di dekatnya. Setelah itu, pada 2020 jumlahnya turun jadi 90 orang.