Terkait Roket China yang Akan Hantam Bumi, Ini Kata Pentagon

Kamis, 06 Mei 2021 | 13:38 WIB
Terkait Roket China yang Akan Hantam Bumi, Ini Kata Pentagon
Ilustrasi roket luar angkasa (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - AS masih memantau roket China yang diperkirakan menghantam bumi akhir pekan ini. Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan Menteri Pertahanan Lloyd Austin belum memutuskan apakah akan menghancurkan roket tersebut atau tidak.

"Terlalu dini untuk menentukan (tindakan) apa yang dapat dilakukan sampai kita memiliki pemahaman tentang dari mana ia akan datang. Turun," kata Kirby.

Bagian setinggi 100 kaki dari roket Long March 5B milik China diperkirakan jatuh ke Bumi tanggal 8 Mei.

"Menteri tahu dan dia tahu bahwa Komando Luar Angkasa sedang melacaknya," imbuh Kirby seperti yang diambil dari Defense One, Kamis (06/05).

Baca Juga: Ngeri! Pengikut Sekte 'Love Has Won' di AS Simpan Mumi Jasad Pemimpin

Komando Luar Angkasa AS mengatakan kepastian titik masuk roket ke atmosfer Bumi tidak akan diketahui sampai beberapa jam setelah masuk kembali ke atmosfer.

Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay/Free-Photos)

Skuadron Kontrol Luar Angkasa ke-18 Komando Luar Angkasa AS di Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California kini sedang melacak roket tersebut.

Space Command mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa lokasi jatuhnya roket ditentukan oleh banyak faktor, seperti kondisi atmosfer dan sudut yang tepat dari objek saat memasuki atmosfer.

Pada tahun 2008, Angkatan Laut AS pernah meluncurkan rudal untuk menghantam satelit mata-mata yang gagal berfungsi dan jatuh dari orbit.

Satelit itu berhenti bekerja di awal misinya, jadi masih memiliki banyak bahan bakar dan bisa menyebarkan bahan beracun saat jatuh.

Baca Juga: Joe Biden Terkait Vaksinasi Covid-19 di AS: Ini Tentang Hidup dan Mati

Ilustrasi roket antariksa (Shutterstock).
Ilustrasi roket antariksa (Shutterstock).

"Karena roket China telah menghabiskan sebagian besar atau semua bahan bakarnya untuk membawa muatannya ke orbit, tidak ada masalah lingkungan dalam kasus ini dan tidak akan berguna untuk menembak jatuh", kata Brian Weeden, direktur perencanaan program di the Secure World Foundation.

Setelah China meluncurkan roket model yang sama tahun lalu, bongkahan puing jatuh di setidaknya dua desa di Ivory Coast ketika roket kembali memasuki atmosfer.

Sejak itu, kasus serupa diduga akan terus jadi masalah, karena Beijing menggunakan roket ini untuk misi angkat berat, termasuk membangun stasiun luar angkasa barunya, kata Ted Muelhaupt, direktur utama di Aerospace Corporation's Center for Orbital and Reentry Debris Studies.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI