Survei Indikator Politik; 20,8 Persen Warga Tetap Nekat Mudik Lebaran

Selasa, 04 Mei 2021 | 21:07 WIB
Survei Indikator Politik; 20,8 Persen Warga Tetap Nekat Mudik Lebaran
Suasana kendaraan terjebak macet di Jalan Tol Cawang-Grogol, Jakarta, Sabtu (1/5/2021). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei soal mudik lebaran 2021. Meskipun pemerintah dengan tegas melarang masyarakat untuk mudik, namun masih ada yang tetap nekat untuk pergi ke kampung halaman demi merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga. 

Sebanyak 1.200 responden diberikan pertanyaan Untuk libur lebaran tahun ini, seberapa besar kemungkinan Ibu/Bapak untuk mudik (pulang kampung), berkunjung ke rumah sanak saudara atau pergi ke tempat wisata? 

Hasilnya sebanyak 20,8 persen responden memilih akan tetap mudik. 

Angka 20,8 persen itu dianggap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi bukan jumlah yang kecil. Karena kalau dilihat dari total pemilih yang dimiliki Indikator, persentase itu setara dengan 36 juta penduduk.

Baca Juga: H-2 Larangan Mudik, Ribuan Penumpang Berangkat dari Terminal Poris Plawad

"Jadi ini bukan angka yang main-main meskipun kita belum tahu mudiknya itu antar provinsi atau antara kota atau mudik kecil tapi 20,8 persen bukan angka yang kecil," kata Burhanuddin dalam paparannya secara daring, Senin (4/5/2021). 

Sementara itu, sebanyak 38,6 persen responden memilih kecil kemungkinan untuk mudik pada tahun ini. Lalu, sebanyak 34,2 persen memilih kemungkinan sangat kecil dan 6,5 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei tersebut dilakukan dengan melibatkan sampel 1.200 responden yang dipilih secara acak. Survei dilakukan 13 hingga 17 April 2021. 

Adapun survei dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Toleransi kesalahan pada survei kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta seluruh pemerintah daerah untuk melarang warganya untuk mudik, termasuk mudik lokal antar kota dalam provinsi.

Baca Juga: Tambah Dua Titik, Polda Jatim Lakukan Penyekatan di Sembilan Lokasi

Doni menjelaskan, mobilitas penduduk dari satu tempat ke tempat lain pada momen Hari Raya Idul Fitri atau lebaran akan sangat berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.

"Mudik lokal pun kita harapkan tetap dilarang, jangan dibiarkan terjadi mudik lokal, kalau terjadi mudik lokal artinya ada silaturahmi, ada salam-salaman, ada cipika-cipiki, artinya bisa terjadi proses penularan satu sama lain," kata Doni dalam Rapat Koordinasi Satgas Covid-19, Minggu (2/5/2021).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu menyebut meski sudah dilarang saja, diperkirakan masih ada masih ada 7 persen atau sekitar 18,9 juta orang masih nekat mudik.

Oleh sebab itu, dia meminta seluruh pemerintah daerah untuk memperkuat sosialisasi aturan larangan mudik sehingga masyarakat paham.

"Narasi tentang larangan mudik hendaknya setiap saat dikumandangkan, upaya membuat lomba puisi, video, pantun, ini sangat baik, mudah-mudahan ini bisa mengurangi jumlah yang 7 persen tadi," ucapnya.

Doni menyarankan seluruh masyarakat untuk tetap di rumah dan bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat secara virtual yang saat ini sudah semakin mudah dilakukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI