Suara.com - Beredar narasi yang menyebutkan pasukan elit Angkatan Laut Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) ikut terjunkan untuk menumpas KKB Papua.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Twitter @h4l1mun_d1n61n. Akun tersebut mengunggah foto penampakan pasukan Denjaka dan menambahkan narasi sebagai berikut:
"Pasukan elit angkatan laut DENJAKA sampai di tanah Papua. Kekuatan 1 Denjaka = 12 orang. Mempunya kekuatan misterius yang bikin Angkatan Laut Amerika gemetaran".
Unggahan tersebut sempat menjadi sorotan publik hingga masuk dalam daftar trending topic di Twitter.
Baca Juga: KKB Berani Bakar Sekolah Lagi, Padahal TNI-Poliri Baru Dikirim ke Papua
Lantas, benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Selasa (4/5/2021), klaim yang menyebut pasukan elit Angkatan Laut Denjaka ikut diterjunkan tumpas KKB Papua adalah klaim yang salah.
Dikutip dari Detik.com, Komandan Korps Marinir Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar), Suhartono, sudah membantah isu tersebut.
"Tidak ada," kata Suhartono.
Baca Juga: Keji! KKB Papua Kembali Berulah, Kali Ini Bakar Sekolah dan Puskesmas
Sementara itu, Kadispenal Laksamana Pertama TNI, Julius Widjojono menjelaskan informasi Denjaka tidak pernah disebarkan kepada publik.
Ia menjelaskan Denjaka merupakan pasukan-pasukan terpilih dan terlatih. Mereka adalah pasukan siluman yang semua pergerakannya tidak disebarkan da
"Enggak ada, kalau Denjaka pasti tidak pernah disampaikan mau kemana, di mana, Tidak pernah ada informasi. Kalau diinformasikan berarti hoaks," tuturnya.
Adapun foto pasukan Denjaka yang diunggah oleh akun Twitter tersebut merupakan foto lama yang pernah diunggah pada 2020.
Foto tersebut digunakan oleh media online Tribunnews.com saat mengulik mengenai kemampuan pasukan elit Indonesia.
Foto tersebut tidak ada kaitannya dengan pasukan elit yang diterjunkan untuk menumpas KKB Papua.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, klaim yang menyebut pasukan elit Angkatan Laut Denjaka diterjunkan tumpas KKB Papua adalah klaim yang keliru.
Klaim tersebut merupakan klaim hoaks yang masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.