Suara.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim menyatakan kurikulum pendidikan vokasi belum sejalan dengan kebutuhan dunia industri. Menurutnya kompetensi hingga mental dari setiap pekerja lulusan pendidikan vokasi masih rendah.
"Masih banyak tantangan pendidikan vokasi. Kurikulum yang tidak selaras dengan kompetensi industri, rendahnya kompetensi, dan kesiapan mental pekerja lulusan," kata Nadiem dalam Festival Pendidikan Astra 2021, Selasa (5/4/2021).
Dia juga menyoroti rendahnya kualitas guru dan sarana-prasarana pendidikan vokasi sehingga menghasilkan lulusan yang tak selaras dengan kebutuhan industri.
"Kurang dan rendahnya jumlah dan kualitas guru, dan kurangnya fasilitas sarana prasarana, kurangnya kerjasama dengan perusahaan lembaga pemerintah, dan dunia usaha dunia industri," ucapnya.
Baca Juga: Beda dengan Universitas, Tim Kuasa Hukum Tegaskan STIH Painan Legal
Oleh sebab itu, Kemendikbudristek membuat Program SMK Pusat Keunggulan yang menyelaraskan hubungan antara pendidikan vokasi dan dunia kerja melalui 8 link and match.
"Selain itu kami juga mengarahkan kebijakan pendidikan vokasi dan menjadikan pendidikan vokasi sebagai suatu solusi bagi tantangan dan kebutuhan masyarakat melalui kreativitas dan inovasi," sambungnya.
Nadiem menegaskan bahwa hal ini juga menjadi fokus isu nasional untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkarakter melalui Merdeka Belajar.