Suara.com - Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya menerapkan rekayasa atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kebijakan itu diambil untuk mengurangi kepadatan pengunjung menjelang lebaran Idul Fitri.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pengalihan arus lalu lintas di kawasan sekitar Pasar Tanah Abang berlaku hingga menjelang lebaran. Adapun, penerapannya akan menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan.
"Dilakukan sampai menjelang lebaran. Buka tutup nantinya melihat kepadatan lalu lintas," kata Sambodo kepada wartawan, Selasa (4/5/2021).
Sambodo menyebutkan beberapa titik ruas jalan yang ditutup di antaranya; Bongkaran, Petamburan arah Tanah Abang, Layang Jatibaru, dan Tanah Abang Blok G. Diharapkan dengan adanya pengalihan arus lalu lintas tersebut akan mengurai kepadatan pengunjung.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Berjubelnya Kerumunan di Mall Sidoarjo Setelah THR Cair
Dijaga Ketat
Ratusan personel gabungan TNI-Polri dan Satpol PP sebelumnya telah diterjunkan untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di Pasar Tanah Abang. Hal itu dilakukan usai terjadinya lonjakan pengunjung jelang lebaran Idul Fitri.
Kapolsek Tanah Abang AKBP Singgih Hermawan mengatakan jumlah personel gabungan yang diterjunkan, yakni 670 orang. Mereka disebar di beberapa titik di sekitar Pasar Tanah Abang.
"Itu semua bergabung tiga pilar TNI, Polri dan Satpol PP jumlahnya 670an orang," kata Singgih kepada wartawan, Senin (3/5) kemarin.
Singgih menjelaskan bahwa personel gabungan tersebut setiap saat akan melaksanakan patroli di sekitar pasar. Mereka akan mengingatkan hingga menegur apabila ada penjual atau pengunjung yang tak menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Bergerombol di Satu Kios Tanah Abang Akan Dibubarkan Aparat
"Intinya sentra ekonomi harus tetap berjalan, warga yang ingin berbelanja tetap mengikuti protokol kesehatan sehingga semuanya berjalan," katanya.
Membludak
Pasar Tanah Abang sempat mengalami lonjakan pengunjung hingga mencapai 100 ribu orang. Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lantas memberlakukan pembatasan pengunjung hanya 50 persen. Selain itu, sistem buka-tutup juga diterapkan.
Penutupan Pasar Tanah Abang sendiri dibagi menjadi dua, yakni pukul 16.00 WIB dan 17.00 WIB. Tujuannya, agar alur pengunjung keluar tidak bersamaan.
"Mulai sore ini pasar akan ditutup dibagi ada yang jam 4 dan jam 5 untuk menghindari keluar bersamaan," kata Anies, Minggu (2/5/2021) lalu.
Di sisi lain, Anies juga berkoordinasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk tidak mengangkut penumpang ketika pukul 15.00 hingga 17.00 WIB dari Stasiun Tanah Abang. Sebagai alternatifnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan shuttle bus untuk mengangkut penumpang ke stasiun lain.
Namun, imbas dari kebijakan itu justru penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Karet dan Palmerah.