Suara.com - Kantor Staf Presiden (KSP) melakukan audiensi terkait rencana pembangunan infrastruktur perbatasan di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Hadir Bupati MBD Benyamin Thomas Noach bersama Kementerian/Lembaga terkait.
Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta mengatakan audiensi tersebut untuk memberikan perhatian terhadap pembangunan di wilayah perbatasan dan di daerah 3T.
"Kami ingin memastikan seluruh instansi pemerintah memberikan perhatian terhadap pembangunan di wilayah perbatasan serta daerah-daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), khususnya di Maluku bagian selatan yang berhadapan dengan Australia dan Timor Leste," ujar Febry di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin (3/5/2021).
Febry mengungkapkan, pembangunan infrastruktur dapat menjadi modal untuk mencapai kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tetap Gaspol Pembangunan Infrastruktur di Tengah Pandemi
Karena perbatasan kata Febry, bukan halaman belakang, melainkan beranda depan yang harus dijaga sebaik-baiknya.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari program “KSP Mendengar” yang dicanangkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk menyerap saran dan masukan dari masyarakat dan pemerintah daerah.
Bupati Noach menuturkan, MBD merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Provinsi Maluku. Salah satunya karena infrastruktur yang sangat minim di daerah ini.
Beberapa infrastruktur yang diusulkan antara lain jalan lingkar, air bersih, serta listrik dan BBM.
"Kami tidak ingin menjadi pagar perbatasan yang lusuh dan rapuh. Kami ingin menjadi benteng kebanggaan bangsa dan negara di selatan Indonesia," kata Noah.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp 26 Triliun Demi Muluskan Proyek Infrastruktur Digital
Menanggapi aspirasi tersebut, Direktur Pembangunan Jembatan Yudha Handita Pandjiriawan menuturkan, Kementerian PUPR telah memprogramkan rencana pembangunan jalan di MBD selama 2021-2024.
"Terhadap usulan ruas yang belum terakomodasi, Kementerian PUPR akan segera menyiapkan perencanaan teknisnya terlebih dahulu," tutur Yudha.
Di kesempatan yang sama, Direktur Air Tanah dan Air Baku Iriandi Azwartika mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk memastikan penyediaan air baku dan penyaluran air bersih di MBD.
Hal ini terkait pula dengan upaya pengentasan stunting di daerah-daerah perbatasan.
Dukungan penuh untuk pembangunan perbatasan juga datang dari BUMN.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, dan Papua PLN Syamsul Huda menegaskan PLN akan memastikan seluruh desa di MBD teraliri listrik pada tahun 2023.
Selain itu Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo juga menyampaikan, Pertamina tahun ini akan membangun dua SPBU baru guna menjalankan arahan Presiden terkait BBM Satu Harga.