Suara.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah harapannya kepada insan pendidikan di Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2021 yang masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Jokowi menyebut pandemi tidak boleh membuat pendidikan terpukul terlalu dalam, setiap insan pendidikan harus berinovasi di situasi krisis seperti saat ini.
"Guru-guru dituntut betul-betul untuk kreatif dan inovatif, kondisi pandemi ini harus juga kita manfaatkan untuk mengevaluasi, mengoreksi total dunia pendidikan kita," kata Jokowi dalam Podcast bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim, Minggu (2/5/2021).
Jokowi menegaskan bahwa insan pendidikan tidak bisa lagi menggunakan cara-cara lama, sebab ada atau tidaknya pandemi sistem pendidikan Indonesia memang sudah seharusnya lebih maju.
Baca Juga: Nadiem Sebut Hardiknas 2021 Jadi Momentum Refleksi Kebijakan Pendidikan
"Ini kalau kita gunakan cara-cara lama, ya pendidikan tidak bisa jalan di era pandemi ini, tidak akan bisa, perlu cara-cara baru, digital, hybrid. Dan kita harus cepat adaptasi, harus adaptif, kreatif dan ada inovasi-inovasi terus," ucapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga telah memprioritaskan vaskinasi Covid-19 bagi guru dan tenaga pendidik agar semua sekolah di Indonesia bisa dibuka lagi dengan protokol kesehatan pada tahun ajaran baru 2021-2022 Juli mendatang.
"Saya telah menyampaikan ke Menkes, beri prioritas, dan dengan segala daya dan upaya, kita ingin segera mengembalikan anak-anak kita ke sekolah tapi dengan catatan harus aman dari Covid, kita bisa mengejar ketertinggalan," tutur Jokowi.
Kemendikbudristek sendiri telah menggelar serangkaian acara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021, mulai dari ziarah ke makam ke makam Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta hingga diskusi publik antara Nadiem bersama Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Ini Poin Penting Pidato Nadiem Makarim di Hari Pendidikan Nasional 2021