Massa Buruh Bubar Sebelum Maghrib, Jalan Medan Merdeka Barat Mulai Normal

Sabtu, 01 Mei 2021 | 18:06 WIB
Massa Buruh Bubar Sebelum Maghrib, Jalan Medan Merdeka Barat Mulai Normal
Massa buruh yang menggelar aksi dalam rangka perayaan Hari Buruh atau May Day di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2021) sudah membubarkan diri. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa buruh yang menggelar aksi dalam rangka perayaan Hari Buruh atau May Day di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2021) sudah membubarkan diri.

Massa dari serikat buruh yang tergabung dalam Aliansi GEBRAK mulai meninggalkan lokasi pada pukul 17.30 WIB. Pekik lagu Interasionale dan Indonesia Raya menandai hajat tahunan para massa dari sektor buruh tersebut.

Gegap gempita sore tadi juga diwarnai dengan flare warna-warni yang membumbung tinggi di langit Ibu Kota. Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat sudah berangsur normal.

"Semua ruas jalan sudah kita normalkan. Nanti di sini (Patung Kuda) sendiri pukul 17.30 sudah normal kembali semuanya," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo.

Baca Juga: Peringati May Day, Buruh Jateng Dapat Kado Vaksin dan Desk Ketenagakerjaan

Mahasiswa Diamankan

Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan sejumlah massa yang diduga mahasiswa dalam aksi unjuk rasa yang digelar oleh sektor buruh berkaitan dengan perayaan Hari Buruh atau May Day di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2021) sore.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya tidak melakukan penangkapan. Dalam hal ini, kepolisian hanya melakukan pengamanan lantaran mereka tidak bisa menjaga jarak.

"Itu bukan ditangkap, disekat, diamankan, karena dihimbau berkali kali tetap tidak bisa menjaga jarak," kata Hengki di lokasi.

Hengki menyebut, diamankannya sejumlah massa yang diduga mahasiswa itu dilakukan sebagai langkah diskresi kepolisian. Diskresi tersebut merujuk pada pengertian keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi.

Baca Juga: Bagikan Ratusan Takjil, Buruh di DIY Tuntut Pembayaran THR Tepat Waktu

"Sekali lagi inilah langkah diskresi kami, kami berdasarkan hukum untuk kepentingan yg lebih luas. Untuk kepentingan yang lebih luas, berdasarkan keselamatan rakyat adalah hukum yg tertinggi, maka terpaksa kami pisahkan," sambungnya.

Meski demikian, Hengki belum bisa memastikan secara rinci soal jumlah orang yang diamankan. Setidaknya kurang lebih ada 30 orang yang telah dipisahkan dari massa serikat buruh yang saat ini masih menggelar aksi unjuk rasa.

"Jumlahnya kami belum cek, namun intinya adalah langkah diskresi kami, untuk kepentingan umum," beber dia.

Mereka yang diamankan saat ini telah digelandang ke Mapolda Metro Jaya. Hengki memastikan jika pihaknya bakal melepas mahasiswa yang diamankan setelah hajat tahunan para buruh rampung pada pukul 17.00 WIB nanti.

"Namun setelah acara ini selesai akan kami gabungkan lagi. Kami sudah berkali kali tadi menyampaikan himbauan untuk mejaga protokol kesehatan, menjaga jarak, tidak dilaksanakan.Nanti akan kami lepas setelah acara selesai, setengah lima," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI