Vaksinasi Mandiri, BPOM Terbitkan Izin Darurat Vaksin Sinopharm Asal China

Jum'at, 30 April 2021 | 11:01 WIB
Vaksinasi Mandiri, BPOM Terbitkan Izin Darurat Vaksin Sinopharm Asal China
Ilustrasi---Seorang staf medis mengambil sampel vaksin COVID-19 nonaktif di sebuah pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. China telah menyetujui dua kandidat vaksin COVID-19 nonaktif untuk uji klinis. Dua kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan di bawah China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Research and Development Co.Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing. ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk Vaksin Sinopharm buatan perusahaan farmasi milik pemerintah Tiongkok, China National Pharmaceutical Group.

Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut Vaksin Sinopharm ini termasuk salah satu merek vaksin Covid-19 yang diperuntukkan untuk program vaksinasi mandiri atau vaksin gotong royong yang dikelola swasta.

"Sudah diberikan EUA untuk vaksin produksi Beijing Bio Institut Biological Product, yang merupakan salah satu unit dari Sinopharm, yang merupakan anak perusahaan China National Biotech Group, Vaksin Sinopharm ini dengan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan," kata Penny dalam jumpa pers virtual, Jumat (30/4/2021).

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dan pertimbangan manfaat resiko pada masa pandemi Covid-19 maka BPOM mengeluarkan EUA pada 29 April 2021 dengan nomor EUA 2159000143A2 untuk Vaksin Sinopharm.

Baca Juga: Soal Kontroversi Vaksin Nusantara, IDI Minta Tidak Perlu Dipolitisasi

Dia mengungkapkan hasil uji klinis fase III yang dilakukan di Uni Emirat Arab menunjukkan efikasi Vaksin Sinopharm mencapai 78 persen.

"Studi klinik fase III yang dilakukan di Uni Emirat Arab dengan subjek sekitar 42 ribu relawan menunjukkan efikasi vaksin sebesar 78 persen," ungkapnya.

Dalam aspek keamanan, Penny memastikan Vaksin Sinopharm ini dinilai baik dan aman karena hanya menimbulkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ringan seperti bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, batuk, dan sebagainya.

"Jadi dari aspek keamanan adalah baik kategorinya, dapat ditoleransi dengan baik," ucap Penny.

Vaksinasi mandiri diperuntukan bagi para buruh dan karyawan swasta yang diberikan secara gratis dari masing-masing perusahaan tempat mereka bekerja sesuai dengan Permenkes Nomor 10 Tahun 2021.

Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Nusantara Disetop, Riset Dilanjutkan untuk Non-Komersial

Pemerintah akan mendatangkan Vaksin Sinopharm dari China sebanyak 15 juta dosis yang dibagi beberapa tahap pengiriman selama 2021, proses pengiriman akan diatur oleh BUMN PT Kimia Farma.

Pada minggu keempat April dijadwalkan akan mendapatkan 500 ribu dosis Vaksin Sinopharm, kemudian April-Juli 2021 akan ada tambahan 7 juta dosis lagi, kemudian di kuartal 3 dan 4 akan datang lagi 7,5 dosis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI