Suara.com - Selama bulan Ramadhan terjadi 10 kasus pencurian di kawasan Universitas Trunojoyo, Madura, dan tujuh kasus di antaranya telah dilaporkan ke kantor polisi Bangkalan.
Dari tujuh kasus yang dilaporkan, belum ada yang terungkap dan hal ini membuat mahasiswa merasa tidak aman berada di lingkungan kampus.
Berangkat dari kasus tersebut, sejumlah mahasiswa demonstrasi ke Polres Bangkalan, Kamis (29/4/2021), kemarin, untuk mendorong polisi segera menangani kasus-kasus pencurian selama bulan Ramadhan.
Mahasiswa bernama Moh. Umar mengatakan, “Sampai saat ini belum ada perkembangan dari semua kasus yang sudah dilaporkan, bagaimana kami merasa aman?”
Baca Juga: Hati-hati! Pura-pura Nagih Utang, Begini Modus Baru Pencurian Motor Serang
Mahasiswa menuntut polisi secepatnya mengusut tuntas semua kasus pencurian.
Pengamanan ingkungan kampus, menurut dia, harus ditingkatkan karena semenjak pandemi Covid-10 dan menjelang Lebaran, kawasan kampus menjadi sepi.
“Jangan sampai karena sepi itu menjadi kesempatan bagi para pelaku untuk terus melancarkan aksinya. Kami butuh adanya keamanan dan perlindungan dari pihak kepolisian,” ujarnya.
Umar mengatakan kalau polisi tidak mampu menyelesaikan kasus pencurian, "Silakan mundur.”
Kapolres Bangkalan AKBP Didik Hariyanto mengatakan semua laporan masih diusut.
Baca Juga: Modus Tawarkan Minyak Mentah, Pencuri Bawa Kabur Uang Korbannya
“Untuk tim khusus nanti akan kami bentuk. Saat ini upaya patroli terus dilakukan dan kami juga fokus untuk pengamanan pilkades, jadi setelah itu selesai tim akan kami siapkan,” katanya dalam laporan Beritajatim.
Menurut dia perlu peran serta anggota masyarakat untuk mencegah pencurian, terutama menjelang Lebaran.