Malam Nuzulul Quran, Wapres Ajak Umat Muslim Lebih Peduli Lingkungan

Jum'at, 30 April 2021 | 05:34 WIB
Malam Nuzulul Quran, Wapres Ajak Umat Muslim Lebih Peduli Lingkungan
Wapres Maruf Amin. (Foto: Dokumentasi KIP-Setwapres)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Momen malam Nuzulul Quran ataun turunnya Alquran diperingati umat muslim setiap 17 Ramadan atau jatuh pada Kamis (30/4/2021). Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan bagaimana Alquran bukan hanya menjadi panduan untuk masalah ibadah saja, namun menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Ma'ruf menjelaskan kalau Alquran memberikan petunjuk untuk manusia bisa bahagia dan berinteraksi dengan alam secara baik. Dengan mengutip Ayat 49 Surat Adz Dzariyat yang berbunyi "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan, agar kamu mengingat (kebesaran Allah)".

Ma'ruf Amin menerangkan kalau Allah SWT telah menciptakan alam dengan sempurna, lengkap dengan ekosistem dan keseimbangan yang saling berkaitan antara satu dan lainnya.

"Semuanya diikat oleh Allah dalam sebuah hukum kausalitas (sebab-akibat) yang dikenal sebagai hukum alam," kata Ma'ruf pada acara Peringatan Nuzulul Quran Tingkat Kenegaraan Tahun 1442 Hijriah yang disiarkan YouTube Kementerian Agama, Kamis malam.

Baca Juga: Malam Nuzulul Quran, Bupati Bogor Bagikan Rp 1,7 Miliar untuk 300 Hafiz

Kata Ma'ruf, manusia diperbolehkan untuk memanfaatkan sumber daya alam dengan syarat tetap memperhatikan kelestarian ekosistem dan keseimbangan alam.

Ekosistem dan keseimbangan alam tersebut harus dijaga dengan baik, karena pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dan tidak terkontrol akan mengganggu dan merusak ekosistem dan keseimbangan alam.

"Apabila hal itu terjadi secara terus menerus, dalam jangka panjang akan memicu terjadinya perubahan iklim yang dampaknya akan segera dirasakan oleh umat manusia," ujarnya.

Ma'ruf menegaskan kerusakan ekosistem dan terganggunya keseimbangan alam dalam banyak hal bisa terjadi karena ulah manusia yang melakukan eksplorasi alam tanpa batas.

Karena itu, ia berpesan apabila manusia ingin mengambil manfaat dari alam dengan melakukan eksplorasi, maka harus memperhatikan dampak dari apa yang dilakukannya itu, yaitu kerusakan alam yang pada gilirannya akan merugikan manusia itu sendiri.

Baca Juga: Bulan Ramadhan, Ini Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar

"Alquran telah memberikan petunjuk kepada manusia bagaimana seharusnya berperilaku pada alam ini. Kebolehan memanfaatkan alam seisinya bukan berarti tanpa ada batasannya," tuturnya.

"Semuanya harus dilakukan dalam koridor tidak menimbulkan kerusakan pada alam seisinya. Karena semua yang ada di alam ini memiliki nilai penting pada keberlangsungan keseimbangan ekosistem," tambah Ma'ruf.

Kalau misalkan manusia tidak memperhatikan batasan-batasannya, maka bencana yang timbul akibat dari perbuatan beberapa orang akan menimpa dan dirasakan oleh seluruh umat manusia.

Alquran lah yang dianggap Ma'ruf harus menjadi arah manusia untuk memahami bagaimana berinteraksi dengan alam. Ia juga menilai kalau manusia tidak boleh abai atau cuek dengan aktifitas eksplorasi ekonomi yang dilakukan segelintir orang yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan.

"Kita harus lebih aktif melakukan berbagai upaya dan ikhtiar agar aktifitas yang menyebabkan kerusakan lingkungan dapat segera dihentikan," jelas Ma'ruf.

Dalam momen Nuzulul Quran, Ma'ruf pun mengajak umat Muslim untuk bersama-sama memikirkan dan melakukan penjajakan diberlakukannya ekonomi hijau (green economy) di tanah air.

Ekonomi hijau yang dimaksud ialah suatu model ekonomi yang dibangun di atas dasar kesadaran akan pentingnya pelestarian ekosistem yang menyeimbangkan aktivitas manusia sebagai pelaku ekonomi dengan ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.

"Green economy diyakini dapat mencegah meningkatnya emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI