Pemerintah Malaysia Setop Vaksin AstraZeneca, Indonesia Tetap Lanjut

Kamis, 29 April 2021 | 15:49 WIB
Pemerintah Malaysia Setop Vaksin AstraZeneca, Indonesia Tetap Lanjut
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Dok : Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia belum berencana menghentikan penggunaan Vaksin AstraZeneca seperti yang dilakukan pemerintah Malaysia.

Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Vaksin AstraZeneca masih diperlukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity di Indonesia.

"Sampai saat ini Indonesia belum memiliki rencana untuk memberhentikan vaksinasi ini demi mencapai kekebalan komunitas sesegera mungkin," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Kamis (29/4/2021).

Wiku menyebut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang ditimbulkan Vaksin AstraZeneca di tanah air masih tergolong ringan.

Baca Juga: Resmi! Malaysia Coret Vaksin Covid-19 AstraZeneca

"Kemunculan efek negatif dari AstraZeneca mengingat kemunculan kasus serupa tidak signifikan terjadi dan mampu ditangani dengan pelayanan kesehatan lanjutan," jelasnya.

Sementara, Pemerintah Malaysia memutuskan tidak menggunakan vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca dalam program utama vaksinasi.

Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi Malaysia, Khairy Jamaluddin mengatakan pemerintah menitikberatkan kekhawatiran masyarakat dan risiko vaksin AstraZeneca, meski sejumlah ahli kesehatan menyarankan vaksin tersebut tetap digunakan.

“Dalam hal ini, saya dan Dr Adham [Menteri Kesehatan Adham Baba] telah berdiskusi intensif terkait penggunaan vaksin AstraZeneca. Kami tidak ingin menyia-nyiakan vaksin yang telah terbukti efektif dan aman, tetapi dalam waktu yang sama, mungkin ilmu pengetahuan dan fakta tidak bisa mengatasi kekhawatiran masyarakat dan informasi palsu yang sudah viral,” kata Khairy dalam konferensi pers pada Rabu.

Menurut dia, risiko pembekuan dari setelah penyuntikan vaksin AstraZeneca pada 4 kasus per 1 juta vaksin, dengan 165.000 pembekuan darah per 1 juta kasus Covid-19 dan 1.763 kasus per 1 juta perokok.

Baca Juga: Ini Arahan Jokowi ke Anies Terkait Penanganan Covid-19 saat Idul Fitri

Berdasarkan hasil diskusi, kedua menteri tersebut setuju bahwa pemerintah akan melanjutkan vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca.

Tetapi, pada saat sama, pemerintah harus bekerja keras meyakinkan keamanan vaksin ini kepada masyarakat.

Dia menyebutkan pusat vaksinasi yang khusus menggunakan vaksin AstraZeneca akan tetap dibuka.

Namun, vaksin tersebut tidak akan digunakan di pusat vaksinasi utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI