Usai Bukber, 47 Warga di Magetan dan 70 Santri di Bekasi Keracunan

Siswanto Suara.Com
Kamis, 29 April 2021 | 11:32 WIB
Usai Bukber, 47 Warga di Magetan dan 70 Santri di Bekasi Keracunan
Suasana di Puskemas Plaosan, Rabu (28/4/2021). [Beritajatim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi Plaosan sedang menyelidiki kasus keracunan massal usai buka puasa bersama di Masjid An-Annur, Dukuh Tawing, Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Selasa (27/4/2021), lalu.

Satu per satu warga dalam dua hari mengalami keracunan makanan usai menyantap nasi bungkus.

Menurut data Beritajatim yang didapat dari keterangan Kapolsek Plaosan Ajun Komisaris Polisi M. Munir, semula jumlah korban sebanyak 27 orang, tetapi sehari kemudian bertambah menjadi 47 orang. 

Korban keracunan makanan mendapatkan perawatan di Puskemas Plaosan, Klinik Muhammadiyah Pacalan, dan Puskesmas Poncol.

Baca Juga: Polisi Ambil Sampel Makanan Santri yang Keracunan Massal di Bekasi

“Korban tersebar, namun sudah ditangani semaksimal mungkin oleh pihak puskesmas dan klinik,” kata Munir.

Setelah mendapatkan perawatan, sejumlah warga menjalani rawat jalan.

“Kebanyakan memang rawat inap untuk di infus, tetapi ada beberapa yang sudah pulang untuk rawat jalan,” kata Munir.

Kasus tersebut sedang diselidiki polisi Plaosan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.

Di Bekasi, 70 santri juga keracunan usai bukber

Baca Juga: Polisi Selidiki Peristiwa Puluhan Santri Keracunan Massal di Bekasi

Kasus keracunan massal usai buka puasa bersama juga terjadi di Pondok Pesantren As-Shofiyani, Kampung Kedungwaringin, Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (27/4/2021).

Kapolsek Tambelang AKP Shodirin mengatakan, "Ada sekitar 70 santriwan dan santriwati bersama para ustadz diduga mengalami keracunan makanan," katanya dalam laporan Antara.

Ia menjelaskan kejadian berawal dari kegiatan buka bersama yang menjadi agenda rutin pondok pesantren setiap harinya. Menu makanan buka puasa didapatkan dari hasil sumbangan donatur.

Saat kejadian keracunan, ada sejumlah menu buka puasa yang dikirimkan donatur antara lain es campur, lontong sayur, serta kerupuk.

"Kemudian setelah diambil dan dimakan kurang lebih satu jam 7-an orang ini merasa pusing, mual-mual, dan muntah-muntah," katanya.

Mereka kemudian dibawa ke Klinik Mantri Rohiman yang berlokasi di Kecamatan Cabangbungin. Shodirin mengaku hingga kini 49 santri sudah sembuh dan dipulangkan sementara 21 orang lainnya masih dalam perawatan.

Polisi telah meminta keterangan saksi-saksi serta mengamankan barang bukti makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

"Kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sampel makanan yang diduga jadi penyebab keracunan juga sudah dibawa untuk diperiksa," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI