Berlomba dengan Waktu, Jerman dan Prancis Kirim Bantuan Medis ke India

Rabu, 28 April 2021 | 12:38 WIB
Berlomba dengan Waktu, Jerman dan Prancis Kirim Bantuan Medis ke India
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menlu Jerman Heiko Maas berjanji untuk segera menyediakan pasokan medis penting bagi India. Sementara itu, Prancis dijadwalkan akan mengirimkan alat bantu pernapasan dan oksigen ke India pada akhir pekan ini.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan pada Senin (26/04) bahwa negaranya tengah berjuang mendapatkan oksigen dan obat-obatan untuk segera dikirimkan ke India.

"Gelombang kedua saat ini menghantam India dengan sangat keras. Kami juga bertindak cepat untuk menghentikan masuknya mutasi baru di Jerman," kata Maas kepada surat kabar Rheinische Post.

Mulai hari Senin (26/04), semua turis yang datang dari India, kecuali warga negara Jerman, dilarang memasuki Jerman.

Baca Juga: Covid di India: Warga Memburu Tabung Oksigen dan Obat-obatan di Pasar Gelap

Para peneliti saat ini sedang mencoba untuk menentukan apakah varian khusus virus India terkait dengan peningkatan infeksi.

Maas juga memuji keterlibatan India dalam aliansi vaksin COVAX, seraya menambahkan bahwa pemerintah Jerman bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk mendapatkan pasokan yang dibutuhkan India.

Bantuan Prancis untuk India Pengiriman bantuan medis dari Prancis ke India dijadwalkan akan dilakukan pada akhir pekan ini.

Delapan generator oksigen akan dikirim, di mana setiap generator dapat membantu mengurangi beban rumah sakit berkapasitas 250 tempat tidur selama beberapa tahun, kata kantor Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Prancis juga akan mengirimkan alat bantu pernapasan, pompa, dan wadah oksigen medis cair yang bertujuan membantu hingga 10.000 pasien per hari, menurut Kementerian Luar Negeri Prancis.

Baca Juga: WHO Temukan Varian Baru Virus Corona India Sudah Ada di 17 Negara Lain!

Pengiriman oksigen pertama itu diharapkan tiba di India pada pekan depan. Pemerintah Prancis mengatakan upaya tersebut bertujuan untuk memberikan bantuan jangka panjang kepada rumah sakit India baik untuk krisis yang mereka hadapi sekarang maupun di luar pandemi.

Perkembangan infeksi corona di Eropa Jerman mencatat 11.907 kasus virus corona baru dan 60 kasus kematian baru pada Senin (26/04), menurut Robert Koch Institute (RKI).

Sementara itu, Italia mengizinkan sebagian restoran, bar, bioskop, dan kegiatan bisnis lainnya dibuka kembali.

Parlemen Italia tengah memperdebatkan rencana pemulihan ekonomi yang didukung Uni Eropa senilai 220 miliar euro (Rp3.846 triliun).

Yunani juga akan mencabut kebijakan karantina untuk para pendatang dari Australia, Rusia, dan beberapa negara lain, jika mereka terbukti sudah mendapatkan suntikan vaksin dan menunjukkan hasil tes negatif COVID-19.

Sedangkan Belanda akan melarang penerbangan dari India untuk mencegah mutasi virus corona memasuki wilayahnya.

Kota Pamplona di Spanyol membatalkan festival tahunan San Fermin - yang terkenal dengan adu banteng - untuk kedua kalinya berturut-turut karena pandemi COVID-19. ha/hp (Reuters, AP)

REKOMENDASI

TERKINI