Evakuasi KRI Nanggala 402 Masih Didiskusikan, Pakai Cara Kursk Rusia?

Rabu, 28 April 2021 | 02:50 WIB
Evakuasi KRI Nanggala 402 Masih Didiskusikan, Pakai Cara Kursk Rusia?
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (25/4/2021). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - TNI Angkatan Laut masih mendiskusikan terkait evakuasi KRI Nanggala 402 yang tenggelam dan di kedalaman air sedalam 838 meter.

Namun, ada satu opsi yang mungkin bisa dilakukan seperti Rusia. Yakni dengan cara menghancurkannya terlebih dahulu agar lebih mudah diangkat.

Arsena Kasal Laksamana Muda TNI, Muhammad Ali mengatakan, Rusia pernah melakukan pengangkatan kapal selam Kursk yang meledak di perairan Barent pada 2000 silam.

Meski telah menjadi negara pembuat kapal selam, tapi negara Beruang Putih itu juga tetap meminta bantuan negara-negara lain untuk melakukan evakuasi.

Baca Juga: Saat Berduka KRI Nanggala 402, Anggota DPR Miris Uang Jalan Kru Kapal

"Kalau sudah hancur agak sulit mungkin untuk mengangkat, mungkin ngangkatnya seperti Kursk itu, dia dirusak sekalian tapi dia bisa terangkat sebagian besar," kata Ali dalam konferensi pers, Selasa (27/4/2021).

Namun, opsi itu masih terus dirundingkan karena lokasi kapal selam KRI Nanggala 402 yang tidak mudah dicapai.

"Nah, rencana kita ini masih kita diskusikan bagaimana caranya mengangkat karena kedalamannya ini tidak dangkal," ujarnya.

Kata Ali, metode pengangkatan kapal selam yang karam itu bermacam-macam. Tergantung dari kedalaman posisi kapal.

Menurutnya hal tersebut sangat mempengaruhi faktor tingkat kesulitan dari pengangkatan kapal tersebut.

Baca Juga: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Dipastikan Bisa Menampung 53 ABK

Ali menyebut ada teknik mengangkat kapal dengan cara menusuk kemudian mengait sehingga kapal dapat naik secara perlahan. Lalu, ada juga teknik menggunakan balon udara hingga selang.

"Selang ini dihubungkan dengan tangki pemberat pokok kemudian baru dihembuskan udara ke dalamnya sehingga air itu terbuang," jelasnya.

Diketahui, pada Minggu (25/4/2021), kapal KRI Nanggala-402 ditemukan dalam kondisi terbelah menjadi tiga akibat tekanan air di kedalaman 838 meter.

Sebanyak 53 awak KRI Nanggala 402 yang ada di dalam kapal pun tidak dapat terselamatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI