Suara.com - Proses penggeledahan di bekas markas FPI di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat hingga kini masih berlangsung.
Memasuki pukul 22.45 WIB, Selasa (27/4/2021) malam, aparat dari kepolisian serta TNI masih berada di lokasi.
Tak hanya itu, tim Gegana serta tim Densus 88 Antiteror Polri juga masih melakukan penggeledahan di bekas markas FPI.
Sejumlah awak media pun terpantau masih berada di lokasi.
Baca Juga: Tangkap Munarman, Densus 88 Juga Amankan Buku Keagamaan hingga Flashdisk
Tak jauh dari bekas markas FPI, kediaman eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab di Jalan Paksi terpantau sepi. Pagar rumah tersebut tampak tertutup.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pada awal penggeledahan, sedang tidak ada aktivitas dibekas markas FPI tersebut.
Dia menyatakan, tim yang melakukan penggeledahan tetap bekerja sama dengan ketua RT dan RW lingkungan setempat.
"Tadi pada saat digeledah kantor ini tidak beraktivitas namun untuk jaga status aquo, kami terapkan langkah-langkah yang benar hati-hati. Kemudian kami bekerjasama dengan ketua lingkungan," kata Kombes Hengki di lokasi.
Hengki melanjutkan, seluruh isi bangunan yang terdiri dari beberapa lantai tak luput dari proses penggeledahan.
Baca Juga: Ketua RT Ungkap Kronologi Munarman Ditangkap Densus 88, Sempat Sholat Ashar
Terkait detailnya, lanjut Hengki, pihak Humas Polri yang nantinya akan memberikan keterangan
"Semua digeledah dan bukan hanya di satu tempat ini aja. nanti ada tim yang lain yang akan lakukan penggeledahan nanti yang lebih detail dari Humas Polri," sambungnya.
Dalami Temuan
Dalam hal ini, tim yang melakukan proses penggeledahan turut mendapatkan sejumlah temuan. Salah satunya serbuk putih mencurigakan.
Terkini, temuan itu masih didalami oleh tim Labfor Polri.
"Saat ini dari laboratorium forensik untuk mendalami lebih tajam lagi tentang temuan barang bukti tersebut dan saat ini masih tetap berlangsung penggeledahan dan penelitian terhadap barang-barang tersebut," beber Hengki.
Pantauan Suara.com di lokasi, tim terlihat membawa tiga unit kontainer berwarna putih. Hengki menyatakan, temuan itu nantinya akan dibawa ke Mabes Polri.
Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, bahan peledak yang disita itu mirip barang bukti yang diambil dari terduga teroris di Condet Jakarta Timur serta Bekasi beberapa waktu lalu.
"Ada beberapa botol plastik yang berisi cairan TATP. Ini merupakan aseton yang digunakan untuk bahan peledak. Ini mirip dengan yang ditemukan di Condet, dan Bekasi," kata Ramadhan.
Selain itu, barang bukti lain yang disita terkait penangkapan Munarman yakni dokumen, serbuk mengandung nitrat tinggi, hingga atribut FPI.
"Apa yang ditemukan dari hasil penggeledahan tadi akan dilakukan penelitian dan pemeriksaan oleh Puslabfor Polri," katanya.
Baiat Teroris
Penangkapan Munarman diduga berkaitan dengan kegiatan baiat teroris di tiga kota.
Ramadhan menyebut baiat itu di antaranya dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Makassar dan Medan.
"Baiat di Makassar yang ISIS," kata Ramadhan.
Sebelumnya, Munarman ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di rumahnya di Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan, sekira pukul 15.30 WIB sore tadi.
Berdasar foto penangkapan yang diterima Suara.com, Munarman terlihat mengenakan baju koko putih dan sarung loreng. Dia digelandang oleh anggota Densus 88 Antiteror dengan atribut lengkap.
"Nanti dibawa ke Polda Metro Jaya," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono, saat dikonfirmasi.