Suara.com - Gary Machens terkejut ketika dia menemukan terowongan misterius abad ke-19 di bawah rumahnya. Menyadur New York Post Selasa (27/04), semua ini berawal dari trotoar yang amblas di depan rumahnya.
"Ada masalah di sini, di trotoar dan saat kami melakukan penggalian dan pengemasan ulang batu di sini, kami menemukan terowongan ini," kata Machens ketika ia diwawancarai FOX 2 St. Louis.
“Lotta bata. Untuk alasan apa pun mereka membangun ini, (terowongan ini) butuh banyak orang dan banyak waktu. Satu orang tidak cukup melakukan ini.”
Ahli sejarah yang mengunjungi terowongan ini percaya bahwa area yang terpelihara dengan baik ini berasal dari setidaknya tahun 1840.
Baca Juga: Misteri Hawa Panas Tiap Malam Jumat di Terowongan Sasaksaat
Machens sendiri mengungkapkan masa lalu rumahnya dapat ditelusuri kembali ke tahun 1890-an. “Ya, tiga mantan wali kota Alton telah tinggal di rumah ini selama bertahun-tahun,” katanya.
"Saya tidak tahu apakah ada di antara mereka yang tahu tentang ini. Rumah itu dibangun tahun 1890, terowongannya diyakini dari tahun 1840, jadi sudah ada di sini selama 50 tahun."
"Untuk apa itu digunakan, saya tidak tahu. Kami memiliki peta yang berasal dari tahun 1863 dan rumah ini tidak ada di sana dan tidak ada rumah lain di properti ini di sini."
Klip itu menunjukkan terowongan misterius yang terdiri dari satu set tangga serta offset di dinding. Dia berteori bahwa crawlspace dapat digunakan sebagai bagian dari Underground Railroad, sebagai tempat penyimpanan es atau mungkin gudang bawah tanah.
“Itu bisa saja digunakan untuk Kereta Api Bawah Tanah. Tidak ada buktinya tetapi ada sebuah kapal feri di sini di daerah Alton ke sisi Missouri dan mungkin itu bisa digunakan untuk itu,” lanjutnya.
Baca Juga: Cerita Penjaga Terjebak di Gelapnya Terowongan Terpanjang di Indonesia
“Ini unik, ada beberapa terowongan di sekitar area Alton sejak kami memeriksa dengan Landmark Historic Society ,” kata Machens.
Dia menambahkan bahwa penduduk kemungkinan menutup lubang terowongan sekitar tahun 1895, ketika penduduk kota melapisi jalan dengan batu bata untuk meratakan perubahan ketinggian.