India Kacau Gegara Covid-19, Dokter Ungkap Harga Oksigen Setara Emas

Selasa, 27 April 2021 | 16:28 WIB
India Kacau Gegara Covid-19, Dokter Ungkap Harga Oksigen Setara Emas
Kremasi korban meninggal akibat covid-19 di India. [Gagan Nayar/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah sakit di India sudah sangat kewalahan merawat pasien Covid-19 dan para dokter mengatakan oksigen bagaikan emas saat ini di negara tersebut.

"Situasinya kritis sekarang. Pandemi ini adalah yang terburuk yang pernah kami lihat hingga sekarang. Dua minggu ke depan akan menjadi neraka bagi kami," kata Dr Shaarang Sachdev dari Rumah Sakit Khusus Super Perawatan Kesehatan Aakash, disadur dari Sky News, Selasa (27/4/2021).

Dr Shaarang mengungkapkan jika ruang gawat daruratnya, yang biasanya digunakan untuk merawat tiga pasien, sekarang digunakan oleh tujuh hingga delapan pasien.

Ia menceritakan bahwa ada seorang pasien yang harus dirawat di ruang perawatan intensif, namun karena kondisi tidak memungkinkan.

Baca Juga: Wagub DKI Minta JakMania Rayakan Kemenangan Persija dengan Tasyakuran

"Wanita itu seharusnya berada di ICU sekarang," katanya sambil menunjuk seorang wanita muda dengan ventilator. "Dia sudah di sini selama dua hari karena tidak ada tempat tidur dalam perawatan intensif."

Para perawat dan dokter sering bekerja secara bergantian. Beberapa memiliki kerabat yang terpapar Covid-19 di rumah sakit yang sama tempat mereka bekerja.

"Kami bahkan tidak punya waktu untuk pergi dan mengunjungi mereka," kata Dr Sachdev. Mereka kelelahan, secara fisik dan emosional.

Direktur pelaksana rumah sakit, Dr Aashish Chaudhry, mengatakan dia saat ini kesulitan mencari oksigen dan mengungkapkan bahwa barang tersebut sudah seperti emas.

"Saya membeli oksigen dengan harga emas sekarang," katanya.

Baca Juga: Diagnosa Pneumonia, Pria 63 Tahun di Lingga Meninggal Dunia Karena Corona

"Situasinya mencapai tingkat itu - dan pemasaran gelap sedang berlangsung. Oksigen awalnya 22 rupee (Rp 4.200) per kilogram dan sekarang menjadi 50 rupee (Rp 9.700) per kilogram.

"Suntikan remdesivir, yang biasanya 4.000 rupee (Rp 777.000), bahkan 2.000 rupee (Rp 388.000) ... sekarang orang membeli dengan harga 40.000 rupee (Rp 7,7 juta)... Ini seharusnya tidak terjadi." ujarnya.

Keluarga pasien mengemis, menukar dan membeli apa yang mereka bisa untuk menjaga pasien mereka tetap hidup dan melakukan apa yang mereka bisa untuk membuat mereka tetap bernapas.

Pihak rumah sakit dilaporkan telah menambah kapasitas tempat tidur dan merawat pasien Covid-19 di sebuah tenda darurat yang didirikan di halaman.

Statistik Covid-19 mengerikan India terus meningkat, negara tersebut terus mencatatkan rekor dunia dalam hal jumlah kasus harian.

India saat ini menjadi negara paling terkena dampak kedua di dunia berdasarkan kasus aktif dan keempat pada kasus kematian (lebih dari 190.000).

"Saya belum pernah melihat begitu banyak kematian di ICU kami," kata Dr Piush Girdar, yang bekerja di bagian perawatan kritis.

"Saya mendapat sekitar 50 panggilan sehari untuk menanyakan obat-obatan, tempat tidur, tabung (oksigen)… kami tidak memiliki apa pun dan pasien sekarat." pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI