Suara.com - Musibah tenggelamnya kapal selam KRI 402 Nanggala tentu menyisakan kisah haru para awak prajurit TNI AL yang gugur di dalamnya. Salah satunya profil Kapten Laut I Gede Kartika yang merupakan perwira asal Gorontalo dan berdarah Bali. Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Profil Kapten Laut I Gede Kartika
Kapten Laut (P) I Gede Kartika menjabat sebagai Kepala Departemen Operasi Pelayaran Kapal Selam KRI Nanggala 402. Kapten Laut ini berasal dari Randangan, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Putra sulung dari pasangan asal Bali, I Nengah Renes dan Ni Wayan Sudarmi yang bertransmigrasi pada 1988.
Setamat pendidikan TNI AL, I Gede Kartika menetap di Surabaya. Dikabarkan Kapten Laut I Gede Kartika meninggalkan seorang anak dan istri yang tengah mengandung anak kedua dengan usia kehamilan lima bulan.
Baca Juga: Profil Letkol Laut Heri Oktavian: Gugur Bersama KRI Nanggala 402
Predikat Lulusan Terbaik TNI AL
Kapten Laut I Gede Kartika pernah mengenyam bangku sekolah menengah di SMA Negeri 3 Gorontalo yang lulus pada tahun 2005.
Pada 2007, ia memulai pendidikan di Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya dan lulus pada tahun 2010. Kala itu, ia menyandang salah satu lulusan terbaik yang dilantik oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut paman I Gede Kartika, Wayan Darmanta, predikat lulusan terbaik tersebut menjadi impian sejak kecil sang kapten menjadi prajurit TNI AL serta menjelajahi lautan dengan menaiki semua kapal milik TNI AL. Keponakannya pun sering bersilaturahmi dengan baik mengunjungi keluarganya di Lebu Karangasem, Bali.
Upacara Ritual Tebus Arwah
Baca Juga: Posting KRI Nanggala-402, Nurhadi Dildo Kini Harus Berurusan dengan Polisi
Setelah dinyatakan gugur oleh Panglima TNI, keluarga besar Kapten Laut I Gede Kartika melakukan ritual Tebus nyawa di Celukan Bawang, Buleleng, Bali pada Senin (26/4/2021).
Keluarga memohon agar Ida Bhatara Baruna, sebagai penguasa laut, untuk memberkati keselamatan Kapten Laut I Gede Kartika dan seluruh awak kapal selam KRI 402 Nanggala. Keluarga berharap agar jenazah sang kapten bisa segera diketemukan dan akan diupacarai melalui prosesi keagamaan Hindu.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi