Ciri-ciri Perempuan Pengirim Sate Ayam Maut, Polisi Temukan Kejanggalan

Siswanto Suara.Com
Selasa, 27 April 2021 | 14:49 WIB
Ciri-ciri Perempuan Pengirim Sate Ayam Maut, Polisi Temukan Kejanggalan
Bandiman memperlihatkan foto anaknya, Naba Faiz Prasetya. (Solopos.com/Harian Jogja/Yosef Leon)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bandiman dan Titik Rini keberatan jenazah putra mereka, Naba Faiz Prasetya (9), diautopsi. Naba dilaporkan meninggal dunia usai menyantap sate ayam kiriman seorang perempuan tak dikenal yang ditolak penerimanya.

Kasus yang menimpa keluarga yang tinggal di Padukuhan Salakan, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, masih ditangani polisi Sewon.

Sampel sate ayam dan bumbunya sekarang masih diperiksa Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta.

"Hasil masih kami tunggu. Dugaan sementara dari makanan," kata Kapolsek Sewon Komisaris Polisi Suyanto.

Baca Juga: Terungkap, Racun Sate Kiriman Wanita Misterius Lebih Keras Dari Racun Hama

Suyanto mengatakan sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, penyidik melakukan pendalaman keterangan, terutama Bandiman dan Titik serta saksi.

"Selain itu kami juga ada kemungkinan mengecek kamera CCTV yang merekam, karena di sana banyak sekali pohon-pohon," kata dia.

Menurut Bandiman terdapat sejumlah keterangan janggal yang disampaikan Bandiman dan Titik. Menurut TItik, Naba makan lontong dicampur bumbu. Tapi menurut Bandiman, Naba makan sate dicampur bumbu.

"Selain itu kami juga mengecek ke lokasi pengiriman. Katanya istri Tomi usianya sekitar 50-an [tahun], tapi saat dicek usianya 30-an [tahun]. Untuk itu ada kejanggalan," kata Suyanto.

Polsek Sewon tidak melakukan autopsi jenazah bocah 8 tahun itu karena pihak keluarga keberatan.

Baca Juga: Begini Suasana Lokasi Driver Ojol yang Terima Sate Beracun di Mandala Krida

Bagaimana kasus terjadi?

Dalam laporan Solopos diceritakan, Bandiman didatangi seorang perempuan ketika dia berada di depan Masjid Nurul Islam, Jalan Gayam Umbulharjo, Minggu (25/4/2021), sore.

Perempuan tersebut meminta Bandiman mengantarkan paket makanan takjil ke keluarga Tomi di Villa Bukitasri, Sembungan, Kasihan, Bantul.

Perempuan tersebut mengatakan tidak memiliki aplikasi online untuk memesan jasa pengiriman, itu sebabnya langsung bertemu Bandiman dan membayar jasa secara tunai. Dia memberi ongkos Rp30 ribu,  walaupun Bandiman hanya minta Rp25 ribu.

"Mbaknya terus memberikan nomer telepon Pak Tomi. Kalau ditanya dari mana? Bilang saja dari Pak Hamid, dari Pakualaman," kata dia.

Menurut Bandiman, sesampai di rumah yang dituju, Bandiman menelepon Tomi. Tapi, kata Bandiman, Tomi mengatakan tidak memiliki teman bernama Hamid, ibunya juga tak mengenal Hamid.

"Terus ibunya minta agar paket untuk saya saja. Terus saya bawa pulang," kata Bandiman.

Sesampai di rumah, Bandiman menyantap makanan bersama anak dan istri, lalu terjadilah kematian Naba.

Ketika ditemui jurnalis Solopos, Bandiman menceritakan ciri-ciri perempuan yang meminta bantuannya.

"Perempuan usia sekitar 20 hingga 25 tahun, kulitnya putih, tinggi sekitar 160 sentimeter. Dia pakai baju warna krem dan tidak memakai masker. Kalau logatnya Jawa, tapi pakai bahasa Indonesia saat berbicara," kata Bandiman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI