Balitbangkes Telusuri Mutasi Virus yang Berpotensi Dibawa Pendatang India

Siswanto Suara.Com
Selasa, 27 April 2021 | 08:01 WIB
Balitbangkes Telusuri Mutasi Virus yang Berpotensi Dibawa Pendatang India
Sejumlah warga negara India menunggu proses pemulangan kembali ke negaranya di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (25/4/2021) setelah mereka ditolak masuk ke Indonesia, Jumat (23/4/2021). (ANTARA/HO-Bidang TIKIM Ditjen Imigrasi Kemenkumham RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengemukakan identifikasi terhadap mutasi SARS-CoV-2 yang berpotensi dibawa pendatang dari India masih ditangani intensif Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

"Kita sedang melakukan whole genome sequencing (pengurutan keseluruhan genom) dari sejumlah warga negara India yang terkonfirmasi positif COVID-19. Baru mungkin Jumat (30/4) ya (hasilnya)," katanya melalui pesan singkat, Selasa (27/4/2021), pagi.

Pengurutan keseluruhan genom diteliti oleh Balitbangkes bekerja sama dengan 17 laboratorium di Indonesia.

Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasikan sebanyak 12 dari total 127 warga negara India yang melakukan eksodus ke Indonesia, Rabu (21/4), dinyatakan positif terjangkit COVID-19.

Menurut Siti, sejumlah pihak terkait di Indonesia tengah bersiap mengantisipasi masuknya varian baru COVID-19 dari sejumlah negara di antaranya B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, P1 dari Brasil serta varian mutasi ganda B1617 di India yang diperkirakan lebih berbahaya dan cepat menular.

Menurut Siti Nadia, kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan terjadinya lonjakan kasus yang sangat tinggi secara global, sehingga mendorong pemerintah untuk lebih agresif mengantisipasi hal itu.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan kepada wartawan mengatakan gelombang kasus di India dipengaruhi mutasi virus dan pelonggaran penegakan protokol kesehatan.

Akibatnya, penularan terjadi kembali dengan mutasi baru dan naik sangat tinggi. Situasi tersebut menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia agar agar selalu berhati-hati mengamati laju penularan COVID-19.

Budi mengatakan Indonesia secara agresif melakukan pemeriksaan Whole Genome Squencing  untuk mengetahui lebih cepat karakteristik virus COVID-19, sehingga diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat penularan dan meningkatkan kesembuhan.

Baca Juga: Menkes: Hati-hati, Mutasi Virus India Sudah sampai Indonesia

Berdasarkan data dari jejaring surveilans genomik Indonesia melaporkan, sejak Januari 2020 hingga Maret 2021 telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 1191 sekuens SARS-CoV-2. Hasilnya ditemukan adanya mutasi virus yang ada di Eropa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI