Halangi Pasokan Oksigen, Pengadilan Tinggi India Ancam Hukum Gantung

Senin, 26 April 2021 | 16:12 WIB
Halangi Pasokan Oksigen, Pengadilan Tinggi India Ancam Hukum Gantung
Tingginya angka kematian per hari akibat Covid-19 di India. [Sanjay Kanojia/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengadilan Tinggi India akan menghukum gantung bagi siapa saja yang menghalangi atau menyabotase pasokan tabung oksigen ke rumah sakit.

Menyadur Times Of India, Senin (26/4/2021) pengadilan tinggi Delhi pada hari Sabtu mengatakan jika ada pejabat di pemerintah pusat, negara bagian atau lokal yang menghalangi pengambilan atau pasokan oksigen, maka orang itu akan "digantung".

Ancaman tersebut datang saat mendengar permohonan dari Rumah Sakit Maharaja Agrasen atas kekurangan oksigen untuk pasien Covid-19 yang sakit parah.

Pengadilan mengatakan kepada pemerintah Delhi untuk memberikan laporan siapapun yang menghalangi suplai oksigen dan berkata "kami akan gantung pria itu".

Pengadilan mengatakan kepada pemerintah Delhi untuk melapor kepada Pemerintah Pusat juga tentang pejabat lokal tersebut sehingga dapat mengambil tindakan.

Pengadilan tinggi juga menanyakan kapan 480 metrik ton (MT) oksigen per hari yang dialokasikan untuk Delhi akan diluncurkan.

"Anda (Pusat) telah meyakinkan kami (pada 21 April) bahwa 480 MT per hari akan mencapai Delhi. Beritahu kami kapan itu akan datang? 480 MT per hari masih belum jelas," kata pengadilan.

Pertanyaan itu muncul setelah pemerintah Delhi mengatakan hanya mendapatkan 380 MT oksigen per hari selama beberapa hari terakhir dan hanya menerima sekitar 300 MT pada hari Jumat.

India mengalami krisi tabung oksigen karena jumlah pasien Covid-19 mengalami lonjakan yang sangat tajam, bahkan diperkirakan mencapai 500.000 dalam satu hari.

Baca Juga: Menkes: 10 Warga Indonesia Terkonfirmasi Covid-19 Varian Baru dari India

Melihat krisis tersebut, negara-negara asing langsung memberikan bantuan dengan mengirimkan pasokan oksigen ke India.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI