Suara.com - Klaster perkantoran kembali marak terdeteksi di Jakarta meskipun karyawannya sudah divaksin Covid-19, ini bukti bahwa vaksinasi bukan alasan untuk perusahaan sudah mewajibkan kerja dari kantor.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan herd immunity belum terbentuk di Indonesia karena cakupan vaksinasi yang masih rendah, kerja dari rumah harus tetap jadi pilihan utama.
"WFO yang cenderung meningkat ini salah kaprah juga, jadi yang namanya WFH itu tetap harus dijaga, kalau sudah divaksin terus disuruh masuk itu salah, karena harus dipahami bahwa orang yang divaksinasi bukan tidak mungkin terinfeksi," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Senin (26/4/202).
Dicky menyebut sebaiknya perusahaan hanya memasukkan 25 persen pekerja yang esensial, jika bisa full 100 persen akan lebih baik.
Baca Juga: DKI Dilanda Klaster Corona, Ferdinand: Gubernur Malah Sibuk Kampanye Capres
"Karena WFH ini intervensi yang paling realistis di Indonesia, pekerja kantoran itu mendapat penghasilan rutin bulanan, sehingga ada jaminan kalau di rumah tidak susah mendapat kebutuhan pokok, beda dengan pekerja harian," ucapnya.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, ada lonjakan ratusan orang positif Covid-19 hanya dalam satu pekan terakhir.
Awalnya pada periode 5-11 April 2021, terdapat 157 orang yang positif Covid-19. Pasien tersebar dari 78 perkantoran di ibu kota.
Namun dalam sepekan jumlah pasien bertambah jadi 425 orang pada periode 5-11 April 2021 di 177 kantor. Artinya ada penambahan 268 pasien dalam sepekan selanjutnya.
Tak hanya itu, dinyatakan juga sebagian besar kasus konfirmasi Covid-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi.
Baca Juga: Jangan Terlena: Sudah Divaksin Bukan Berarti 100 Persen Bebas Covid-19