Suara.com - Korban jiwa akibat kebakaran sebuah rumah sakit perawatan Covid-19 di Irak akibat tabung oksigen meledak bertambah menjadi 82 jiwa.
Menyadur News Break, Senin (26/4/2021) banyak pasien rumah sakit Ibn Khatib tersebut panik sehingga melompat dari jendela kamar perawatan mereka.
Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi menyalahkan kelalaian dan menangguhkan Menteri Kesehatannya Hassan al-Tamimi sambil menunggu penyelidikan.
Sekitar 110 orang juga terluka, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Khalid al-Muhanna. Sebagian besar korban tewas dan luka adalah pasien.
Baca Juga: Telah Divaksin, Sepekan 268 Orang Positif di Klaster Perkantoran Jakarta
Sistem perawatan kesehatan Irak yang telah dihancurkan oleh perang dan sanksi berjuang untuk mengatasi krisis virus corona, yang telah menewaskan 15.257 orang dan menginfeksi lebih dari 1 juta.
Pasukan keamanan menutup rumah sakit, di daerah Jembatan Diyala di ibukota Irak, di mana puing-puing hangus dan pecahan kaca berserakan.
Saat api menyebar, kerabat bergegas untuk menyelamatkan orang yang dicintai, dengan beberapa melompat dari kamar mereka ke tempat yang aman.
"Saya menggendong adik saya ke jalan. Kemudian saya kembali (kembali) dan naik ke lantai terakhir yang tidak terbakar. Saya menemukan seorang gadis tercekik, sekitar 19 tahun ... dia akan mati," Ahmed Zaki mengatakan kepada Reuters.
"Saya menggendongnya di pundak saya dan saya lari ... Dokter melompat ke dalam mobil. Semua orang melompat. Dan saya terus naik, menangkap orang dan turun lagi." sambungnya.
Baca Juga: Akhir April, Serapan Vaksin COVID 19 Sumsel Belum Capai 80 Persen
Kebakaran tersebut terjadi di sebuah rumah sakit yang terletak di Kota Baghdad, ibu kota Irak. Api tersebut disebabkan oleh ledakan karena "kesalahan dalam penyimpanan tabung oksigen", sebuah sumber medis mengatakan kepada AFP.
Api menyebar dari sebuah ruang perawatan di rumah sakit Ibn al-Khatib dan menjalar ke bangsal perawatan khusus Covid-19 yang berisi 30 pasien.
Awalnya pihak berwenang menyampaikan jika korban jiwa karena kebakaran pada Sabtu (24/4) itu adalah 23 orang, namun melonjak ketika petugas melakukan pemeriksaan.