Suara.com - India tengah berjuang melawan lonjakan kasus COVID-19 dengan tingkat infeksi dan kematian tertinggi di dunia. Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan "badai telah mengguncang bangsa."
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa pemerintahnya sedang mempersiapkan bantuan darurat untuk India.
Pada Minggu (25/04), India mencatat 349.691 kasus harian baru dengan 2.767 kematian.
"Kepada masyarakat India, saya ingin mengungkapkan simpati atas penderitaan mengerikan yang ditimbulkan COVID-19 ke komunitas Anda," kata Merkel dalam pesan yang dibagikan di Twitter oleh juru bicaranya, Steffen Seibert.
"Perang melawan pandemi adalah perjuangan bersama. Jerman berdiri dalam solidaritas dengan India dan segera mempersiapkan misi dukungan."
Kementerian Pertahanan Jerman sedang mempertimbangkan kemungkinan menyediakan generator oksigen bergerak dan peralatan medis lainnya.
UE, AS, Inggris berjanji untuk segera membantu Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengaku khawatir dengan situasi di India.
"Uni Eropa mengumpulkan sumber daya untuk cepat menanggapi permintaan bantuan India," kata von der Leyen di Twitter.
"Kami berdiri dalam solidaritas penuh dengan rakyat India!" Sementara AS akan "segera" mengirim pasokan bahan mentah yang dibutuhkan untuk membuat vaksin, serta terapi, tes, ventilator, dan alat pelindung diri ke India, Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu (25/04).
Baca Juga: Apa yang Kita Ketahui Tentang Varian Virus Corona dari India Sejauh Ini?
"Amerika Serikat telah mengidentifikasi sumber bahan mentah spesifik yang sangat dibutuhkan untuk pembuatan vaksin Covishield di India yang akan segera tersedia untuk India," katanya.