Kenangan Lettu Laut Muhadi Kru KRI Nanggala yang Ditinggalkan di Sulteng

Siswanto Suara.Com
Senin, 26 April 2021 | 13:29 WIB
Kenangan Lettu Laut Muhadi Kru KRI Nanggala yang Ditinggalkan di Sulteng
Ariseto (kiri), salah seorang pembina Saka Bahari Kwarcab Pramuka Parigi Moutong berpose bersama Lettu Laut (P) Muhadi (kanan) pendiri Saka Bahari Parigi Moutong yang juga mantan Komandan Pos TNI-AL Parigi. ANTARA/tangkap layar/HO/Saka Bahari
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Letnan Satu Laut (P) Muhadi, salah seorang dari 53 kru kapal selam KRI Nanggala-402 yang gugur saat menjalankan tugas di perairan Utara Bali, merupakan pendiri Saka Bahari Kwartir Cabang Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

"Saat beliau bertugas menjadi Komandan Pos TNI-AL di Parigi banyak kenangan yang tidak bisa kami lupakan. Muhadi sosok yang baik saat menjalankan tugas di kabupaten ini," kata Ariesto, salah seorang pembina Saka Bahari Kabupaten Parigi Moutong, Senin (26/4/2021).

Dia menceritakan, di masa tugas Muhadi pada 2015 menggagas sekaligus mendirikan Saka Bahari di bawah naungan Kwarcab Parigi Moutong, banyak kegiatan kepramukaan sukses, termasuk membantu Pramuka ikut terlibat dalam kegiatan Pelayaran Nusantara ke-5 yang dilaksanakan TNI-AL pada tahun itu yang dikemas dalam kegiatan Sail Tomini pertama.

"Lettu Muhadi juga sebagai instruktur dan pendiri Parigi Diving Club," kata Ariesto.

Baca Juga: Taman Makam Pahlawan Dreded Disiapkan Untuk Letkol Laut (E) Irfan Suri

Ia mengatakan Muhadi memiliki hobi menggambar karikatur dan dalam bersosialisasi di masyarakat, khususnya di lingkungan Saka Bahari dikenal sebagai sosok humoris dan memiliki jiwa sosial tinggi.

Bahkan, di setiap kegiatan kepramukaan, Lettu Muhadi sigap merespons, termasuk bantuan keamanan demi kelancaran kegiatan.

"Selain sebagai Danpolas TNI-AL di Parigi sebagai tugas seorang prajurit, secara pribadi saya memiliki kedekatan emosional dengan beliau, sehingga banyak kenangan yang tidak bisa saya lupakan," kata Ariesto.

Kwarcab Parigi Moutong kehilangan Muhadi.

"Ini merupakan kehendak Allah SWT, kami sebagai manusia biasa hanya bisa menerima dengan lapang dada dan mengirimkan doa.Mereka adalah prajurit terbaik dalam menjaga kedaulatan bangsa," katanya.

Baca Juga: Penyebab Kapal Selam KRI Nanggala 402 Jadi 3 Bagian, Ini Pendapat Ahli

Wakil Ketua DPRD Parigi Moutong Faisan Badja mengatakan sosok  Muhadi ramah dan humoris terlebih di tengah masyarakat saat menjalankan tugas di kabupaten itu.

"Sebagai pimpinan DPRD, atas nama masyarakat Parigi Moutong kami turut berbelasungkawa atas gugurnya 53 personel yang menjadi korban tenggelamnya KRI Nanggala-402," ucap Faisan.

Dalam daftar 53 kru KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur, Muhadi berada di daftar urut enam. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI