Suara.com - Pemerintah telah menetapkan larangan mudik lebaran mulai 6-17 Mei mendatang. Namun diperkirakan sebelum tanggal itu, akan ada lonjakan pemudik dari Jakarta.
Kepala Terminal Pulogebang, Jakarta Timur Bernad Pasaribu memprediksi penumpang bus akan meningkat untuk melakukan mudik sebelum aturan berlaku.
"Mungkin mendekati tanggal 6 Mei 2021 perkiraan ada lonjakan," kata Bernad saat dikonfirmasi, Minggu (25/4/2021).
Larangan mudik dikeluarkan Satgas Covid-19 melalui Surat Edaran Nomor 13 tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriyah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadan 1442 Hijriyah.
Baca Juga: Wapres Minta Santri Boleh Pulkam, Pengamat: Cabut Saja Semua Aturan Mudik!
Satgas Covid-19 lalu juga mengeluarkan addendum dari SE 13/2021. Addendum atau tambahan klausul Surat Edaran ini untuk mengatur pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) selama H-14 pengetatan mudik yang berlaku pada 22 April hingga 5 Mei 2021 dan H+7 peniadaan mudik 18 hingga 24 Mei 2021.
Meski sudah memasuki masa pengetatan mudik, Bernad menyebut di terminal Pulogebang belum ada tanda kenaikan penumpang. "Iya belum keliatan ada lonjakan penumpang," jelasnya.
Berdasarkan data yang berkembang sejauh ini, jumlah masyarakat yang keluar masuk Jakarta paling banyak terjadi pada 23 April 2021 lalu dengan total penumpang mencapai 1.37 orang. Jumlah penumpang yang meninggalkan Jakarta sebanyak 924 orang dengan menggunakan 157 bus AKAP dan jumlah yang datang ke Jakarta sebanyak 447 orang yang menumpangi 110 bus AKAP.
"Iya demikian masih hampir sama jumlahnya, bahkan awal puasa saja agak turun," pungkasnya.
Baca Juga: Masuk ke Tol Cileunyi, Ratusan Kendaraan Diputar Balik Petugas