Suara.com - Slogan Jalesveva Jayamahe kembali ramai digaungkan usai terdengar berita hilangnya kontak dari kapal selam KRI Nanggala-402.
Sejak Rabu (21/4/2021) lalu diketahui bahwa KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak di perairan Bali, sebelum pada akhirnya pada hari Sabtu (24/4/2021), kapal selam yang mengangkut 53 personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) ini dinyatakan tenggelam di kedalaman sekitar 850 meter.
Meski dinyatakan telah tenggelam, dukungan, doa serta harapan terus mengair, salah satunya melalui media sosial dengan ucapan serta slogan Jalesveva Jayamahe.
Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan Jalesveva Jayamahe?
Dilansir dari laman tnial.mil.id, Jalesveva Jayamahe merupakan sebuah doktrin TNI AL yang diambil dari bahasa Sansekerta.
![Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. [Antara/M Risyal Hidayat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/21/13109-kapal-selam-kri-nanggala-402.jpg)
Jalesveva terdiri dari tiga bagian yaitu jalesu, eva, dan jayamahe.
Jalesu disamaartikan dengan jala yang disama artikan dengan air atau laut sehingga di artikan di laut (menunjukkan tempat).
Sedangkan Eva berarti tanpa kecuali. Eva merupakan kata sambung (konjungsi) yang berarti “bahkan”
Sementara Jayamahe berasal dari kata Ji yang berarti menang, sedangkan jayamahe merupakan perubahan kata Ji yang mengartikan secara jamak, kami menang.
Baca Juga: KRI Nanggala 402 Ditemukan di Kedalaman 838 Meter, Terbelah Tiga
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Jalesveva Jayameh berarti "Justru di Lautan Kita Menang" atau "Kejayaan Kita Ada di Laut".