Kenapa Kapal Selam KRI Nanggala-402 Sulit DItemukan? Ini Kata Pakar AS

Sabtu, 24 April 2021 | 16:27 WIB
Kenapa Kapal Selam KRI Nanggala-402 Sulit DItemukan? Ini Kata Pakar AS
Anggota TNI AL melakukan penghormatan ketika kapal selam KRI Nanggala-402 tiba di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. [Antara/M Risyal Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapal Selam KRI Nanggala-402 belum ditemukan sejak hilang di perairan Bali 21 April lalu. Menurut hasil penyelidikan sementara, kapal itu diyakini karam di kedalaman 700 meter.

Menyadur Business Insider Sabtu (24/04), Bryan Clark, mantan perwira kapal selam Angkatan Laut AS dan pakar pertahanan di Institut Hudson mengatakan kapal selam itu akan sulit ditemukan karena beberapa hal teknis.

"Kapal selam dirancang agar sulit ditemukan, tentu akan jadi masalah ketika tenggelam atau jatuh," kata Bryan Clark.

Kapal selam bekerja untuk menyusup ke perairan musuh dan melibatkan aset angkatan laut musuh, menembaki target darat dengan rudal jelajah dan balistik.

Baca Juga: Warganet Berdoa KRI Nanggala-402 Segera Ditemukan: Bismillah Keajaiban

Bahkan, menurutnya, beberapa kapal selama juga ada yang memasukkan pasukan rahasia ke dalam wilayah musuh dari posisi terendam yang dilindungi.

Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). [Antara/Syaiful Arif]
Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). [Antara/Syaiful Arif]

Kapal selam angkatan laut Indonesia yang hilang, KRI Nanggala-402, merupakan kapal selam serang diesel-listrik buatan Jerman yang berusia lebih dari 40 tahun.

Karena usianya, kapal ini mungkin tak memiliki lapisan dan fitur siluman seperti kapal selam yang baru.

Dalam keadaan darurat, kapal selam dapat mengaktifkan perangkat ping onboard atau mengirim pelampung yang memancarkan sinyal yang dapat dilacak.

Dengan asumsi ini, kapal selam memiliki sistem ini, sistem berfungsi, dan kru kapal selam tahu cara menggunakannya dan belum dilumpuhkan.

Baca Juga: KRI Nanggala 402 Belum Ketemu, Banjir Doa Warganet #PrayForKRINanggala402

Ping itu, meskipun tidak selalu menjamin, sangat berharga karena memungkinkan tim pencari menggunakan sonar pasif untuk memindai petak samudera yang lebih luas.

Clark juga mengataka tak ada indikasi bahwa KRI Nanggala-402 mengeluarkan suara yang dapat membantu pencarian. Ia berspekulasi jika kapal berisik, maka mungkin sudah ditemukan.

“Kalau bikin ribut, pasti jauh lebih mudah ditemukan,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI