Ketum Almisbat: Waspadai Anasir Orde Baru Intervensi Kemdikbud

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 24 April 2021 | 05:18 WIB
Ketum Almisbat: Waspadai Anasir Orde Baru Intervensi Kemdikbud
Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) Hendrik D Sirait, menelaah beragam analisa politikus Partai Gerindra Fadli Zon soal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang disusupi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Kalau ditarik garis merahnya, Hendrik justru melihat Fadli sebagai pendukung setia Orde Baru.

Mulanya, Hendrik melihat Fadli menuliskan soal Kemendikbud yang disusupi PKI melalui akun media sosialnya pada April 2020.

Tidak hanya itu, Fadli juga menuding Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid yang membela sejarah versi PKI.

Baca Juga: Ketua BKSAP Minta KTT ASEAN Jadi Momentum Reformasi Internal

Menurut ilustrasi Fadli, Hilmar ingin membelokkan sejarah kelam atas kudeta dan pembantaian para jenderal TNI pada 1965 silam dan menyalahkan Orde Baru dan TNI dalam peristiwa 1965.

Mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut juga menyoroti hilangnya tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I terbitan Kemdikbud.

Hilmar pun mengklarifikasinya kesalahan pada berkas Kemdikbud itu.

"Dari berbagai pernyataannya itu terlihat dengan gamblang tentang posisi politik Fadli Zon di ranah publik. Pernyataannya itu secara jelas mengindikasikan bahwa ia pendukung setia rezim Orde Baru," kata Hendrik dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Suara.com, Sabtu (24/4/2024).

Dari berbagai pernyataannya itu terlihat dengan gamblang tentang posisi politik FZ di ranah publik. Pernyataannya itu secara jelas mengindikasikan bahwa ia pendukung setia rezim Orde Baru.

Baca Juga: Cetak SDM Unggul, Kemendikbud dan LPDP Perluas Sasaran Program Beasiswa

Menurut Hendrik, sekalipun Fadli tidak pernah bersikap kritis terhadap rezim Orde Baru. Itu juga memperlihatkan kalau anasir-anasir Orde Baru masih eksis hingga saat ini.

"Dengan demikian, menjadi jelas pula bahwa posisi politik Fadli Zon bersama para pendukungnya berlawanan secara diametral terhadap amanah gerakan reformasi 1998," tuturnya.

Hendrik juga melihat kalau wacana 'Kemendikbud kesusupan PKI' yang digaungkan Fadli Zon beserta kelompok pendukungnya itu, memang bermaksud menancapkan pengaruhnya di Kemendikbud untuk mengembalikan 'sejarah' sebagaimana yang dikarang rezim Orde Baru.

"Manuver Fadli Zon cs yang jelas-jelas anti-reformasi itu harus disikapi secara kritis. Ini merupakan catatan bagi semua anak bangsa bahwa anasir-anasir Orde Baru ternyata belum punah. Oleh karena itu, sikap waspada terhadap setiap gerakan pro Orde Baru dalam berbagai manfestasinya tetap diperlukan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI