Pertemuan Bilateral dengan PM Vietnam, Jokowi Singgung Masalah Myanmar

Jum'at, 23 April 2021 | 21:49 WIB
Pertemuan Bilateral dengan PM Vietnam, Jokowi Singgung Masalah Myanmar
Presiden Joko Widodo [Dok. Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo gelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam, Phm Minh Chính di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (23/4/2021).

Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi mengatakan kedatangan PM Vietnam dalam rangka menghadiri ASEAN Leaders Meeting pada esok hari, Sabtu (24/4).

"Baru saja Presiden RI melakukan pertemuan bilateral dengan PM Vietnam yg mulai Phm Minh Chính. Beliau ke Jakarta dalam rangka hadiri ASEAN Leaders Meeting yang InsyaAllah dilakukan besok," kata Retno usai mendampingi Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat.

Retno menuturkan dalam pertemuan tersebut Jokowi menegaskan Indonesia memiliki komitmen untuk terus menjalin hubungan bilateral yang saling menguntungkan bagi kedua rakyat. Pasalnya Vietnam adalah sahabat dan mitra startegis Indonesia di Asia Tenggara.

Baca Juga: Jozeph Paul Zhang Pengin Presiden Jokowi Menyebut Namanya

"Presiden juga menyampaikan harapan Indonesia dan Vietnam dapat terus bekerja sama agar kedua negara dapat keluar dari pandemi dan terus menjaga stabilitas keamanan di kawasan," ucap dia.

Retno menyebut Vietnam merupakan adalah mitra dagang Indonesia keempat terbesar di ASEAN. Nilai perdagangan Indonesia dan Vietnam naik sebanyak dua kali lipat dalam 5 tahun.

"Indonesia berada dalam urutan 28 FDI Vietnam dan urutan kelima di antara FDI ASEAN. Investasi Indonesia di Vietnam antara lain berupa bidang pertambangan, pacakaging batu bara, semen, properti, perternakan, otomotif dan lain sebagainya," Retno.

Kata Retno ada empat isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Pertama Jokowi fokus pada pentingnya penguatan kerja sama kesehatan.

"Kesehatan adalah hal utama dan kapan pandemi ini akan berakhir belum diketahui, oleh karenanya kerja sama di bidang kesehatan menjadi sangat penting," ucap dia.

Baca Juga: Hadiri KTT Perubahan Iklim Virtual, Ini Tiga Pandangan Jokowi

Karenanya Jokowi mendorong kedua negara untuk menyerukan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara, dan untuk jangka panjang menciptakan ketahanan kesehatan di Asia Tenggara. Kedua Jokowi menekankan pentingnya peningkatan kerja sama ekonomi.

"Presiden mengajak Vietnam untuk turunkan hambatan baik di bidang dagang dan investasi," tuturnya.

Kemudian ketiga, Jokowi menekankan pentingnya percepatan perundingan perbatasan zona ekonomi ekslusif (ZEE). Perundingan tersebut telah berlangsung 11 tahun.

"Presiden menekankan pentingnya untuk mempercepat penyelesaian perundingan dan presiden menyarankan agar tim teknis kedua negara dapat segera berunding kembali dan menyelesaikan negoisasi," kata dia.

Selanjutnya isu keempat yakni terkait dengan perkembangan situasi di Myanmar. Retno menyampaikan Jokowi dan PM Vietnam melakukan tukar pandangan situasi terakhir di Myanmar dan menyampaikan keprihatinan atas berlangsungnya kekerasan dan jatuhnya kroban jiwa.

Vietnam juga mengapresiasi kepemimpinan Indonesia yang menginisiasi ASEAN Leaders Meeting atau ALM. "PM Vietnam menyampaikan bahwa kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar," ucap dia.

Lebih lanjut, Retno menuturkan mengenai isu Myanmar, Jokowi menyampaikan posisi Indonesia sejak awal memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar.

"Kekerasan dan penggunaan senjata harus dihentikan, sehingga korban tidak bertambah. Dan dialog inklusif harus dilakukan agar demokrasi, keamanan dan perdamaian serta stabilitas dapat segera dikembalikan di Myanmar," tutur Retno.

Kedua pemimpin dalam pertemuan bilateral berharap ALM esok hari dapat menghasilkan kesepakatan yang terbaik bagi Myanmar.

"Bapak presiden menekankan bahwa ALM ini semata dilakukan atau diselenggarakan untuk kepentingan rakyat Myanmar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI