Salut atas keberanian Jeff Smith dan miris atas sikap aparat kepolisian. Itu yang dirasakan Yohan.
"Kebijakan narkotika atau ganja yang ada saat ini seakan-akan menjadi hal yang tidak patut dipertanyakan, tidak patut kita cari tahu lebih jauh. Kemudian seakan-akan juga kalau memiliki buku-buku soal ganja ini adalah sebuah hal yang amat bermasalah dan bisa menimbulkan masalah kejahatan di kemudian hari," keluh Yohan.
Pembungkaman dan penyitaan buku-buku pengetahuan soal ganja seperti yang dialami Jeff Smith dinilai Yohan sebagai upaya mendiskreditkan atau mendemonisasi.
Khususnya, terhadap gerakan yang mempertanyakan kebijakan narkotika termasuk ganja di Indonesia.
Pendiskreditan dan demonisasi ini barangkali penting bagi mereka yang tidak menyukai arah kebijakan ganja atau napza untuk kepentingan medis. Sebab, jikalau kebijakan itu terealisasi maka penggunaan napza tidak layak dipenjara.
Alhasil, secara otomatis akan menggangu atau menghilangkan 'lahan pendapatan' oknum nakal seperti yang terjadi dalam sekema aturan yang berlaku saat ini.
"Tapi Yayasan Sativa Nusantara atau seruan Jeff Smith sebenarnya sedang fokusnya tidak bicara ke arah sana. Saat ini ada fokus yang sangat penting terhadap keberadaan kebijakan ganja medis di Indonesia. Kebijakan ganja medis tidak mengubah struktur atau skena pemidanaan narkotika di Indonesia secara maksimal. Tapi dia akan menghindarkan kasus-kasus seperti Fidelis atau kematian Musa," kata Yohan.