PDB Tumbuh 2,19 Persen, FAO Sebut Pertanian Indonesia Luar Biasa

Jum'at, 23 April 2021 | 17:04 WIB
PDB Tumbuh 2,19 Persen, FAO Sebut Pertanian Indonesia Luar Biasa
Kepala Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) di Indonesia Richard Trenchard dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Dok. Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) di Indonesia, Richard Trenchard  menyebut sektor pertanian Indonesia telah berkontribusi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi positif di saat masa sulit seperti pandemi sekarang ini. Hal tersebut merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa dan patut dihargai. 

Selama pandemi, jelas Richard peran sektor pertanian di Indonesia cukup signifikan. Pasalnya, sektor pertanian berhasil meningkatkan pertumbuhan PDB sektor pertanian sekitar 2,19% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year).

"Pertanian Indonesia dapat terus bergerak maju karena kolaborasi dan kebersamaan dari seluruh stakeholder untuk mendukung ketahanan pangan," ujar Richard. 

Richard bilang, pertanian Indonesia luar biasa. Terlihat dari betapa banyak orang yang bekerja, jutaan perempuan dan laki-laki. Petani didukung oleh pemerintah, baik di tingkat nasional, propinsi, kabupaten. Ia juga melihat peran serta perguruan tinggi, organisasi masyarakat, dan juga sektor swasta yang terus mendorong pertumbuhan pertanian di negara ini.

Baca Juga: Manfaat Irigasi Perpompaan, Petani Pandeglang Bisa Tanam Dua Kali

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi perhatian dan kontribusi yang diberikan oleh FAO bagi pembangunan pertanian Indonesia. 

“Kami mengapresiasi support yang telah diberikan, lebih dari 650 proyek dan program kerja sama, dan dukungan lebih dari 1600 tenaga ahli dan konsultan internasional dan nasional sangat membantu untuk pembangunan pertanian Indonesia” kata Syahrul.

Di depan Richard, Syahrul menyampaikan jurus-jurus bagaimana ketangguhan pertanian mampu menjadi tulang punggung saat pandemi Covid-19 melalui 5 Cara Bertindak (CB) sebagai bentuk kebijakan dalam menjaga ketahanan pangan untuk meningkatkan produksi yang berdaya saing dengan dukungan penyediaan sarana prasarana melalui teknologi melalui. 

Syahrul mengungkapkan keoptimisannya dengan 5 CB yang memiliki kesamaan dengan 5 jalur aksi yang dikembangkan PBB untuk Food System Summit.

“Kami senang saat mendapati bahwa 5 CB yang kami upayakan ternyata sejalan dengan Lima Jalur Aksi (5 Action Tracks) yang dikembangkan oleh PBB untuk Food System Summit.” ungkap Syahrul.

Baca Juga: Kementan Raih Penghargaan Kinerja Anggaran 2020

“Untuk menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia, Kami mengembangkan beberapa kebijakan diantaranya; meningkatkan kapasitas produksi, mengembangkan diversifikasi pangan lokal, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik, mengembangkan pertanian modern melalui serta meningkatkan ekspor komoditas pertanian.” kata Syahrul yang sebelumnya mengikuti pertemuan tingkat para menteri Asia Timur dan Wilayah Pasifik yang dilaksanakan secara virtual, Jum’at (23/04)

Dukungan FAO, menurut Richard, yang selama ini dilakukan yaitu dukungan penguatan sistem pangan dan pertanian keluarga yang dilakukan dengan Badan Ketahanan Pangan, penguatan aspek kesehatan hewan dan sektor peternakan melalui Ditjen Peternakan dan kesehatan Hewan, juga percepatan digitalisasi sektor pertanian melalui kerja sama e-Agriculture seperti yang dikembangkan bersama Pusdatin dan Badan Litbang Pertanian.
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI