Kondisi Kritis, Dokter Mendesak Alexei Navalny Akhiri Aksi Mogok Makan

Jum'at, 23 April 2021 | 15:15 WIB
Kondisi Kritis, Dokter Mendesak Alexei Navalny  Akhiri Aksi Mogok Makan
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter mengatakan Alexei Navalny akan mati jika terus melanjutkan aksi mogok makan. Sementara itu, ribuan pengunjuk rasa di puluhan kota di Rusia turun ke jalan pada Rabu (21/04) menuntut pembebasan Navalny.

Tim medis Alexei Navalny pada Kamis (22/04) mendesaknya untuk segera mengakhiri aksi mogok makan.

Dokter yang merawat Navalny, yang tidak diperbolehkan memeriksa pasien di koloni penjara, menegaskan pihaknya telah meminta pemimpin oposisi itu menghentikan aksi mogok makan untuk menyelamatkan hidupnya.

"Jika mogok makan berlanjut sedikit lebih lama, kami tidak memiliki orang untuk segera menanganinya," kata ahli jantung Yaroslav Ashikhmin dan empat petugas medis lainnya melalui pernyataan yang diterbitkan oleh Mediazona, situs berita independen.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Rusia Tarik Pasukan dari Perbatasan Ukraina

Barat memperingatkan Kremlin bahwa mereka akan menghadapi "konsekuensi" jika Navalny mati.

Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di puluhan kota di seluruh Rusia pada hari Rabu (21/04) menuntut pembebasan Navalny.

Dukungan untuk Navalny

Lebih dari 1.500 orang ditangkap saat polisi Rusia berusaha menindak mereka yang tidak senang dengan perlakuan terhadap Navalny.

Kepada para pengunjuk rasa, Navalny menggambarkan mereka sebagai "penyelamat Rusia," dalam sebuah postingan di Instagram. Pria berusia 44 tahun itu mengatakan dia tidak selalu menyadari "apa yang sebenarnya terjadi" di luar penjara karena hanya memiliki akses ke satu saluran televisi, tetapi pengacaranya yang datang berkunjung pada Kamis (22/04) menginformasikan perkembangan sepekan terakhir.

Baca Juga: Hubungan Memanas, Rusia Usir 10 Diplomat AS

"Dengan tulus saya akan mengatakan, dua perasaan berkecamuk di dalam diri saya: kesombongan dan harapan," kata Navalny.

"Orang-orang berbaris di jalan. Artinya mereka tahu dan mengerti segalanya," kata Navalny.

"Mereka tidak akan menyerahkan masa depan mereka, masa depan anak-anak mereka, negara mereka. Ya, ini akan sulit dan gelap untuk beberapa waktu."

Aksi mogok makan Navalny yang ditangkap pada Januari lalu sekembalinya dari Jerman, di mana dia menghabiskan lima bulan untuk penyembuhan setelah diracuni oleh agen saraf.

Navalny menganggap Kremlin merupakan dalang upaya pembunuhan tersebut, tetapi Moskow membantah dan menyatakan tidak bersalah atas insiden itu.

Kesehatannya memburuk sejak masuk penjara. Navalny menuntut perawatan medis yang tepat untuk berbagai penyakit, termasuk sakit punggung dan mati rasa di anggota tubuhnya, tetapi permintaan itu tidak didengar, sehingga mendorongnya untuk mogok makan sejak 31 Maret 2021. ha/vlz (AFP, AP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI