Berpuasa, Dua Body Guard di Malaysia Disiksa Majikan hingga Babak Belur

Kamis, 22 April 2021 | 20:47 WIB
Berpuasa, Dua Body Guard di Malaysia Disiksa Majikan hingga Babak Belur
Ilustrasi puasa Ramadan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua orang penjaga di Malaysia dianiaya majikan karena mereka menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, keduanya mengalami memar di bagian punggung.

Menyadur World Of Buzz, Kamis (22/4/2021) PDRM menangkap empat orang yang diduga memukuli karyawannya berulang kali karena berpuasa pada 15 April.

Kapolres Klang Selatan ACP Shamsul Amar Ramli mengatakan bahwa mereka menerima laporan sekitar pukul 16.16 waktu setempat.

Investigasi awal polisi menemukan bahwa kejadian tersebut terjadi ketika dua orang lelaki yang bertugas sebagai body guard tersebut berada di rumah majikan mereka di Bukit Tinggi, Klang, dan majikan memarahi korban karena berpuasa.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Bekasi Kamis 22 April 2021

Majikan tersebut kemudian mengambil sebilah senjata dan memukuli dua penjaga tersebut dan melontarkan kata-kata penghinaan rasial.

"Jangan berpuasa. Siapa yang memberi Anda gaji? Saya atau Tuhanmu? Apakah ingin mengikuti Tuhanmu atau Saya?" teriak majikan tersebut dikutip dari Astro Awani.

Menurut Harian Metro, para korban masing-masing telah bekerja dengan tersangka sebagai pengawal selama tiga dan tujuh tahun terakhir.

Majikan tersebut menghadapi lima dakwaan termasuk menodongkan senjata ke karyawannya, menampar dan menyerang perut korban sambil mengucapkan kata-kata dengan maksud untuk menyinggung agama korban.

Menurut laporan Bernama, Chung Chee Yang, selaku majikan dan asistennya Choo Hin Voon, yang masing-masing menghadapi lima dan dua dakwaan, mengaku tidak bersalah di Pengadilan Magistrate Klang

Baca Juga: Hotel di Tebet Digerebek Kasus Prositusi, Saksi: Banyak yang Masih Kecil

Kasus ini sedang diselidiki berdasarkan Pasal 324 KUHP, 506 KUHP dan 298 KUHP dan semua tersangka akan ditahan di Pengadilan Klang.

ACP Shamsul Anuar mengklarifikasi bahwa kasus tersebut tidak melibatkan isu rasial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI