Anggota DPR Resmi Terima Vaksin Nusantara, Disuntik Langsung Terawan

Kamis, 22 April 2021 | 20:30 WIB
Anggota DPR Resmi Terima Vaksin Nusantara, Disuntik Langsung Terawan
Sejumlah anggota DPR disuntik Vaksin Nusantara oleh Terawan Agus Putranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021). [dokumentasi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah politikus mendatangi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, untuk disuntik vaksin Nusantara oleh penggagasnya langsung, Terawan Agus Putranto, Kamis (22/4/2021).

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena menyebut yang disuntik hari antara lain Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, Ketua Fraksi PAN Saleh Daulay dan istri, Melki Laka Lena dan istri, pak Firman Subagyo dan istri.

Lalu Anas Tahir dan istri, Saniatul Lativa dan anak, Sri Meliyana, Arzeti Bilbina, Nihayatul Wafiroh dan anak, Roberr Kardinal, Adian Napitupulu dan istri.

Baca Juga: Tim Vaksin Nusantara bertemu Ganjar Pranowo, Ada Apa?

"Setelah Rabu minggu lalu diambil darahnya, siang tadi disuntik platform sel dendritik vaksin nusantara di RSPAD," kata Melki kepada wartawan, Kamis (22/4/2021).

Sejumlah anggota DPR disuntik Vaksin Nusantara oleh Terawan Agus Putranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021). [dokumentasi]
Sejumlah anggota DPR disuntik Vaksin Nusantara oleh Terawan Agus Putranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021). [dokumentasi]

Melki menyebut, mereka semua telah menjadi relawan penelitian Sel Dendritik vaksin Nusantara.

Menurutnya, hal ini sudah sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk mendukung inovasi dalam negeri.

"Sekarang sudah berjalan sesuai arahan Pak Jokowi fase penelitian di RSPAD sehingga kami menjadi relawan bagian dari penelitian," ucapnya.

Untuk diketahui, polemik vaksin Nusantara sudah menemui titik terang karena RSPAD, Kementerian Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan, telah bersepakat.

Baca Juga: Soal Kontroversi Vaksin Nusantara, IDI Minta Tidak Perlu Dipolitisasi

Kesepakatan itu adalah mengenai penelitian ini bukan kelanjutan uji klinis adaptif fase 1 vaksin yang berasal dari sel dendritik autolog.

Untuk diketahui, sebelum dipakai, sel dendritik itu diinkubasi dengan spike protein severe acute respiratory syndrome coronaVirus-2 pada subjek yang tidak terinfeksi covid-19, dan tidak terdapat antibodi anti-SARS-CoV-2.

"Karena uji klinis fase 1 yang sering disebut berbagai kalangan sebagai program Vaksin Nusantara ini masih harus merespon beberapa temuan BPOM yang bersifat critical and major," tulis Dinas Penerangan TNI AD.

Tim Peneliti Utama vaksin Nusantara Kolonel Corps Kesehatan Militer (CPM) Jonny menyebut ada 180 orang relawan yang terlibat dalam penelitian ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI